Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan melakukan benchmarking Talent Management Pertamina di Kantor Pusat Pertamina, pada pertengahan November lalu.
Kunjungan ini dalam rangka pengembangan program pengelolaan talenta yang sedang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Tim BPJS dipimpin oleh Direktur Umum & SDM BPJS Naufal didampingi Kepala Divisi Human Capital BPJS Eko Nugrianto.Mereka disambut oleh Gustini Raswati selaku VP People Management Pertamina.
Terdapat dua materi yang dipaparkan oleh Pertamina pada kunjungan kali ini. Yaitu, sistem online talent management TMA oleh Analyst Leadership Development Pertamina Hendra Prabowo serta Manager Functional & General Training Pertamina Erika Dyah Ayu Ikawati yang membahas mengenai talent development.
"Dua hal yang menjadi alasan kami memakai sistem ini, yaitu efisiensi waktu dan akurasi data. Bayangkan, kalau seperti dahulu pakai excel, menyiapkan satu posisi sama dengan sepuluh posisi kerumitannya. Kami sudah simulasi menggunakan excel untuk satu posisi menghabiskan waktu seharian, sedangkan dengan memakai sistem ini tidak sampai satu jam prosesnya sudah selesai," tutur Hendra.
Sistem online yang digunakan Pertamina dalam menangani talent management bernama TMA. Sistem ini mengintegrasikan dua source yang berbeda yaitu MY SAP dan i-AM.
Hendra menambahkan, manfaat lain dalam penggunaan sistem ini ialah real time dan keamanan rahasia yang terjaga. Setelah dijelaskan materi tersebut, diadakan simulasi penggunaan sistem online TMA.Dalam sistem tersebut, terdapat wadah aspirasi karier yang dapat diisi oleh pekerja Pertamina. Selain itu terdapat menu performance system yang dapat dilihat oleh pekerja untuk menilai sejauh mana performance masing-masing pekerja.
Sementara itu, Erika menjelaskan, keberhasilan bisnis Pertamina di masa depan tidak terlepas dari ketersediaan dan kesiapan talent yang sudah diidentifikasi melalui serangkaian proses tertentu.
"Ada tiga development approach yang dilakukan oleh Pertamina untuk pekerja, yaitu classroom, coaching atau mentoring, dan experiences. Dari ketiga hal tersebut, berdasarkan experiences masih lebih tinggi pengaruhnya dalam development approach di Pertamina dibandingkan dua cara lainnya. Misalnya pengalaman mengerjakan project-project yang diberikan kepada seorang pekerja," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, terdapat lima tahap dalam benchmarking Talent Management di Pertamina, yaitu talent pool, job ladder, long list successor, talent review meeting, dan short list successor.
[wid/***]