Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengeluarkan surat yang merÂekomendasikan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk segera melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Sebelumnya, pemerintah suÂdah resmi membentuk holding tambang pada awal Desember lalu dengan PT Inalum (persero) sebagai induk holding.
Dalam surat bernomor S-682/MBU/11/2017 yang diteken tangÂgal 28 November 2017, Rini meminta pelaksanaan RUPSLB dilakukan karena berkaitan denÂgan rencana pembentukan holding BUMN minyak dan gas (Migas).
"Dengan ini kami meminta agar saudara segera memperÂsiapkan dan melaksanakan RUPSLB PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dengan agenda Perubahan Anggaran Dasar Perseroan," tulis Rini dalam surat tersebut.
Dalam surat tersebut juga dituliskan, pertimbangan telah disampaikannya kepada PresiÂden mengenai Rancangan PeraÂturan Pemerintah (RPP) tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.
Sebelumnya Rini mengataÂkan, pembentukan perusahaan gabungan (holding) BUMN Tambang dan Migas bisa selesai akhir tahun ini. Menyusul ditoÂlaknya
Judical Riview (JR) PeraÂturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan Perseroan Terbatas ditolak Mahkamah Agung (MA).
"Waktu itu sudah diminta Judical Riview dari MA dan sudah ditolak. Itu menandakan PP itu sudah dapat dijalankan sehingga tidak ada cacat huÂkumnya, karena PP itu pada dasarnya keputusan Presiden pemerintah," ujar Rini.
Setelah judicial riview aturan pembentukan holding tersebut ditolak, secara hukum holding BUMN sudah benar dan bisa diÂlaksanakan. Namun, guna menÂdukung aturan itu maka akan ada turunan aturan untuk masing-masing holding BUMN.
"Jadi sekarang kita proses sendiri-sendiri. Jadi setiap holdÂing itu ada PP nya, ini kita sudah harmonisasi untuk dua PP yaitu PP tambang dan migas. HarmoÂniasaisi itu antar kementerian," kata Rini.
Bangun KekuatanKomisaris Utama PT PerÂtamina (Persero), Tanri Abeng mengatakan, banyak keuntungan yang didapat dengan terbenÂtuknya holding.
"Salah satunya, BUMN akan jauh lebih kuat dan mampu berÂsaing di pusaran perekonomian global. Bahkan holding bisa jadi juÂrus ampuh untuk jadi pemain besar di pasar global. Saat ini memang banyak yang tidak setuju tapi kan kita harus membangun kekuatan. Kekuatan itu mengenai holdingÂisasi tadi itu," kata Tanri Abeng saat acara 'Apresiasi Indonesia untuk BUMN 2017' di Jakarta.
Menurutnya, holding harus menjadi tempat BUMN bersinÂergi agar maju dan berkembang. Pasalnya, selama ini BUMN jalan sendiri-sendiri dan akhÂirnya kalah saing hingga menÂgalami kerugian dan bahkan ada yang bangkrut.
"Kalau BUMN-BUMN kalau sendiri-sendiri mati, tapi kalau bergabung dia mempunyai kekuatan terhadap pasar, terhÂadap lembaga keuangan, terhÂadap logistik," katanya.
Selain itu, Tanri Abeng Optimistis dengan bergabungnya beberapa BUMN dalam holding, efisiensi dan penghematan dapat tercapai. "Maka konsep saya itu holdingisasi gitu dan juga efisiensi kan, coba diambil saja, 5 BUMN kalau satu BUMN 6 direksi kan 30 direksi. Tidak perlu 30 direksi kalau diholdinÂgisasi. Saya hanya perlu bayar 6 direksi dibanding 30 direksi kan 24 direksi saya tidak perlu biayai. Lalu kemudian tidak ada birokraÂsi, jadi pengambilan keputusanÂnya cepat," tandasnya. ***