Gubernur Bali I Made Mangku Pastika meninjau Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung yang berlokasi di Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali.
Gubernur yang didampingi oleh Komandan Posko Letkol Benny Rahardian meninjau barang-barang kebutuhan para penyintas di gudang logistik yang juga berada di posko Tanah Ampo.
Saat peninjauan, Gubernur Bali berpesan untuk para penyintas supaya bersabar dalam menghadapi situasi sekarang ini. Hal tersebut menanggapi keresahan warga yang harus mengungsi karena ancaman erupsi Gunung Agung. Pada konteks bencana alam, Pastika merespon bahwa pemerintah juga mengharapkan peristiwa ini tidak menimpa masyarakat.
“Ya resahlah, ya sabarlah, di sini diperlukan kesabaran. Cari kegiatan. Banyak pekerjaan di kota, misalnya orang membutuhkan tukang. Kesempatan itu masih banyak,†katanya melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (4/12).
Pastika berpesan kepada para penyintas untuk kreatif mencari aktivitas. Gubernur melihat warga yang mengungsi lebih beruntung dibandingkan para penyintas saat letusan 1963. Pemerintah saat itu tidak memberikan perhatian penuh terhadap warga yang mengungsi.
Sehubungan dengan aktivitas vulkanik Gunung Agung, Pastika memastikan tak akan ada yang bisa mengentikan aktivitas gunung Agung.
"Apabila warga penyintas mengalami penderitaan sekarang diharapkan untuk bersabar. Pastika mengatakan bahwa dirinya dulu juga pernah mengalami hal yang sama, yaitu sebagai penyintas di usia belia," tambahnya.
Menanggapi tantangan transportasi untuk distribusi hingga ke titik pos pengungsian, Pastika memastikan ditribusi dikirimkan sampai ke kecamatan. Warga penyintas diharapkan secara mandiri untuk mendapatkan barang kebutuhan dari kantor kecamatan tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penagggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kunjungan Gubernur ke posko sekaligus ingin memastikan stok barang di Gudang logistic mencukupi kebutuhan di pos-pos pengungsian.
Menurut Sutopo, data pengungsi hingga 3 Desember 2017, pukul 18.00 waktu setempat mencatat 60.049 jiwa yang tersebar di 214 titik. Jumlah titik pengungsian terbanyak berada di Kabupaten Karangasem dengan 117 titik atau 34.228 jiwa. Pos pengungsi tersebar di 9 kabupaten, seperti Buleleng, Klungkung, Karangasem, Bangli, Tabanan, Kota Denpasar, Gianyar, Badung dan Jembrana.
Gunung Agung yang berlokasi di Kabupaten Karangasem, Bali masih berstatus level IV (Awas) level tertinggi yang menunjukkan aktivitas vulkanik gunung api. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menetapkan status tersebut pada Senin, 27 November 2017, pada pukul 6 pagi waktu setempat.
"Masyarakat yang berada di kawasan berbahaya akhirnya dievakuasi keluar dari kawasan merah," demikian Sutopo.
[san]