Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

BBM RON Tinggi, Solusi Jitu Kurangi Polusi

SENIN, 04 DESEMBER 2017 | 08:23 WIB

Polusi udara di perkotaan tetap memprihatinkan. Selain karena semakin berkurangnya pepohonan hijau yang menyerap karbondioksida, penyebab utama lainnya adalah emisi gas buang kendaraan bermotor yang menggunakan RON rendah.
 
Hal tersebut disampaikan Tri Yuswidjajanto, ahli otomotif dan bahan bakar dari Institut Teknologi Bandung dalam acara diskusi terbuka yang diadakan Energy and Mining Editor Society (E2S) dengan tema “Menjawab Tantangan Memproduksi BBM Ramah Lingkungan” di Jakarta, beberapa pekan lalu.
 
"Jika produksi BBM ramah lingkungan alias yang memiliki RON tinggi tidak ditambah, masalah ini kian serius. Karena rendahnya kadar RON akan memperburuk kualitas udara yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan," ujarnya.


Dalam kesempatan tersebut Tri juga menyoroti perkembangan Pertamina yang terus berupaya memproduksi BBM RON yang lebih tinggi dengan beberapa pilihan.Sehingga masyarakat dapat memilih BBM ramah lingkungan sesuai dengan kondisi keuangannya.

"Saya mengapresiasi upaya Pertamina tersebut. Sekarang, tugas pemerintah untuk terus mengedukasi konsumen.Masyarakat harus digugah untuk memiliki kesadaran membeli bahan bakar RON tinggi yang ramah lingkungan. Industri otomotif pun harus berperan aktif dengan memproduksi mesin kendaraan yang kompatibel dengan bahan bakar yang ditentukan sesuai regulasi pemerintah," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi. Namun ia menekankan pemerintah dan industri otomatif nasional harus lebih serius dalam menyikapi konsumsi bahan bakar bermutu.

"Selain mengatasi macet, kebijakan pengendalian transportasi harus terintegrasi dengan kebijakan bahan bakar, seperti kebijakan di Eropa. Sehingga masyarakat semakin memahami pentingnya penggunaan BBM ramah lingkungan untuk kendaraannya," tuturnya.[wid/***]




Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya