Dinas Lingkungan Hidup DKI bersama Unilever Indonesia, Yayasan Rumah Pelangi dan Paguyuban Jakarta Green and Clean, memberikan apresiasi kepada para pelaku penggiat bank sampah atas dedikasi dan komitmennya mengelola sampah diwilayahnya masing-masing.
Pemberian apresiasi ini diselenggarakan di 18 kota di Indonesia. Yaitu di Jakarta, Balikpapan, Yogyakarta, Magelang, Makassar dan lainnya. Acara tersebut dihadiri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Di Jakarta sendiri, acara pemberian apresiasi kepada penggiat bank sampah di empat Kota (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi) digelar di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/12).
Masing-masing kota, akan menerima 13 apresiasi yang dibagi menjadi tiga kategori. Yakni, kategori pertama, adalah kategori pembina. Bank sampah yang sudah berjalan diatas dua tahun dan sudah menciptakan dan membina bank sampah lain. Untuk kategori ini akan diberikan kepada tiga penerima apresiasi.
Kategori kedua, adalah kategori penggerak. Bank sampah yang diinisiasi dibawah satu tahun dengan pencapaian pada jumlah nasabah, jumlah reduksi sampah dan pengembang yang dilakukan dalam kegiatan bank sampah. Apresiasi akan diberikan kepada tiga bank sampah.
Para penerima apresiasi akan diberikan hadiah tunai untuk mengembangkan program sampah. Untuk kategori pembina diberikan uang tunai Rp 5 juta bagi juara pertama, Rp 3 juta juara kedua dan Rp 2 juta juara tiga.
Kategori penggerak, akan menerima hadiah tunai sebesar Rp 2,5 juta juara pertama, Rp 1,5 juta juara dua dan Rp 1 juta juara tiga.
Sedangkan untuk kategori bank sampah aktif akan diberikan apresiasi sebesar Rp 500.000 untuk tujuh bank sampah.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup DKI, Yusiono A Supalal mengatakan pemberian apresiasi kepada pelaku dan penggiat bank sampah merupakan ungkapan penghargaan karena mereka telah menjaga konsistensi mengelola sampah di Kota Jakarta.
"Kami menilai penggiat bank sampah ini dari awal hingga akhir tahun. Kami menilai konsistensi proses mereka sepanjang tahun. Ini lah kebanggaan buat kita,†kata Yusiono.
Menurutnya, pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang wajib dilakukan seluruh warga Jakarta. Apalagi sekarang ini, Dinas Lingkungan Hidup DKI diberikan target mengurangi sampah yang akan diolah di TPST Bantargebang. Target itu telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017-2022.
"Kita diwajibkan mengurangi volume sampah di RPJMD DKI 2017-2022. Untuk bisa meningkatkan peranan pengolahan sampah untuk mengurangi volume sampah, maka yang punya peranan besar itu adalah bank sampah,†ujarnya.
Saat ini, di Jakarta masih ada sekitar 500 bank sampah. Tahun depan, ia menargetkan jumlah bank sampah dapat bertambah sebanyak 1.000 hingga 1.500 bank sampah.
"Idealnya, minimal satu RW memiliki satu bank sampah. Dan di Jakarta, ada sekitar 2.700 RW. Jadi kedepan kita harus kejar bangun bank sampah mencapai 2.700,†ungkapnya.
Head of Environment and Sustainability Yayasan Unilever Indonesia, Maya Tamimi mengatakan sadar pentingnya pengelolan sampah secara kolektif dan terintegrasi, Unilever Indonesia melalui Yayasan Unilever Indonesia sudah sejak tahun 2006 secara konsisten mendukung kegiatan Jakarta Green & Clean.
Program ini merupakan program bersama masyarakat Jakarta untuk mengelola sampah dari sumbernya, demi mengurangi beban sampah ke lingkungan.
Selanjutnya, sejak tahun 2008, Unilever mulai mengadopsi pendekatan Bank Sampah. Kemudian memperkuat sistemnya dan menyebarkan nya ke berbagai daerah di Indonesia. Dan hingga saat ini, ada sekitar 2.237 Bank Sampah di seluruh Indonesia yang membantu mengurangi 4.787 ton beban sampah ke TPA di tahun 2017.
Di Jakarta sendiri ada sekitar 290 Bank Sampah yang kami damping dengan total sampah yang dikelola sebesar 582 ton di tahun 2017.
"Kami berharap dengan adanya acara apresiasi ini mampu menginspirasi dan memotivasi seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah, salah satunya dengan aktif terlibat dalam Bank Sampah. Semoga di masa yang akan datang jumlah sampah tidak hanya dapat berkurang, tetapi dikelola dengan baik untuk masa depan yang lebih cerah dan hijau,†kata Maya.
[sam]