Berita

Bambang Prihartono/RMOL

Nusantara

80 Persen Jalanan Dipadati Kendaraan Pribadi, Jakarta Kian Stuck!

MINGGU, 03 DESEMBER 2017 | 14:26 WIB | LAPORAN:

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mencatat kenaikan angkutan pribadi lebih signifikan dibandingkan dengan angkutan masal. Fakta ini seiring pembangunan infrastruktur yang terus dikerjakan pemerintah.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan, kenaikan jumlah angkutan pribadi tersebut justru memperparah kemacetan, terutama di ibukota Jakarta dan menimbulkan kerugian.

"Untuk tahun 2017 saja, berdasarkan perhitungan Bappenas, kerugian khusus di DKI Jakarta mencapai Rp 67,5 triliun. Sementara kerugian yang dialami di wilayah Jabodetabek mencapai Rp 100 triliun per tahun," rinci Bambang saat konferensi pers di restoran D'Cost VIP, Jalan Abdul Muis, Jakarta, Minggu (3/12).


Bambang menambahkan, saat ini 80 persen kendaraan pribadi 80 memenuhi jalanan Jabodetabek, yang didominasi pengguna roda dua sebanyak 60 persen. Sementara di Jakarta, angkutan massal yang beroperasi baru 19,8 persen, sisanya 20 persen sekitar Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

Tingkat kemacetan pun kian tinggi akibat volume kendaraan yang terus membengkak.

"Tingkat kemacetan yang sangat tinggi dimana rasio volume kendaraan dibanding kapasitas jalan sudah mendekati satu, atau dengan kata lain sudah macet dan perlu penanganan," ucap Bambang.

Terhitung sejak tahun 2000 hingga 2010, lanjut Bambang, data statistik jumlah kendaraan yang terdaftar mengalami peningkatan sebesar 4,6 kali. Sedangkan untuk pelaju dari wilayah Bodetabek menuju Jakarta ada sekitar 1,1 juta.

"Angka itu terus meningkat 1,5 kali lipat sejak tahun 2002," ucapnya.

Pergerakan lalu lintas harian di Jabodetabek yang semula pada tahun 2003 sebesar 37,3 juta perjalanan per hari meningkat menjadi 58 persen atau mencapai 47,5 juta perjalanan per hari di tahun 2015.

"Dari 47,5 juta perjalanan orang per hari tersebut, sekitar 23,42 juta merupakan pergerakan di dalam kota DKI, 4,06 juta adalah pergerakan komuter, dan 20,02 juta adalah pergerakan lainnya yang melintas DKI dan internal Bodetabek," tandasnya.[wid] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya