Berita

Setya Novanto

Politik

PAN: Kalau Pun Menang Praperadilan, Sebaiknya Novanto Tidak Kembali Ke DPR

KAMIS, 30 NOVEMBER 2017 | 19:18 WIB | LAPORAN:

Sidang gugatan praperadilan Setya Novanto ditunda Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hingga Kamis (7/12) pekan depan.

Putusan praperadilan itu akan dijadikan indikator Golkar untuk memastikan posisi Novanto. Baik pada posisi Ketua Umum Golkar maupun sebagai Ketua DPR.

Namun, anggapan berbeda datang dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR.

Menurut Sekretaris Fraksi PAN DPR RI, Yandri Susanto jika nantinaya gugatan praperadilan Novanto dikabulkan atau tidak, Yandri menyarankan Novanto untuk mundur dari DPR.

"Menurut saya yang paling bijak dan paling pas untuk Pak Novanto adalah mengundurkan diri. Jadi kalau pun nanti praperadilan dimenangkan, Pak Novanto nggak perlu lagi jadi ketua DPR," kata Yandri saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/11).

Saran Yandri agar Novanto mundur dari DPR didasari beberapa hal. Diantaranya respon publik melalui media sosial terhadap Novanto telah demikian negatif.
Menurutnya jika Novanto mau mengundurkan diri dari Ketua DPR, hal itu bisa menimbulkan respon positif dari publik meski gugatan tersangka kasus korupsi proyek pengadaan KTP elektronik itu di kabulkan.

"Artinya respon positif masih ada ke beliau, kalau mengundurkan diri. Beliau juga tahu denyut masyarakat sekarang besar harapan publik segera pergantian Ketua DPR," imbuhnya.

Lain hal jika Novanto tetap ingin mempertahankan posisinya sebagai Ketum Golkar. Anggota Komisi II DPR itu menilai Novanto bisa bergerak cepat mengembalikan kepercayaan publik terhadap DPR dan Golkar.

Dengan cara mempercepat proses recovery partai dan menunjuk kader Golkar sebagai penggantinya di DPR.

"Jadi kalau dia menang dipraperadilan lebih baik dia konsen mengurus Golkar supaya recovery-nya cepat. Kan banyak orang-orang hebat di Golkar untuk jadi Ketua DPR. Itu juga bisa mempercepat kepercayaan masyarakat kepada lembaga ini (DPR) dan Golkar," tandas Yandri. [nes]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya