Berita

Haris Azhar/RMOL

Politik

PHK Dan Pemblokiran BPJS 8.000 Karyawan Freeport Diadukan Ke KSP

RABU, 29 NOVEMBER 2017 | 15:38 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Sejak Mei 2017 PT Freeport Indonesia telah merumahkan 8.000 karyawan. Tidak hanya itu, Freeport juga memblokir layanan BPJS sehingga menyebabkan delapan orang karyawan meninggal dunia lantaran tidak mendapat akses kesehatan.

Begitu dikatakan kuasa hukum karyawan PT Freeport Indonesia, Haris Azhar saat mengadukan persoalan ini ke Kantor Staf Presiden di Gedung Bina Graha, Komplek Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11).

"BPJS inikan di bawah langsung Presiden, nah itu yang coba kita sampaikan ke KSP, barang kali ada satu tindakan yang capat terhadap permasalahan ini," kata Haris usai mengadu ke KSP.


Dia berharap KSP atas izin Presiden dapat segera memanggil BPJS untuk membuka status jaminan kesehatan para karyawan Freeport. Pasalnya, ribuan karyawan tersebut sebetulnya tengah mogok kerja namun diaggap oleh Freeport mangkir alias absen kerja sehingga di PHK.

"Terus tiba-tiba aksea BPJS-nya dimatikan," jelas Haris.

Haris menjelaskan, jika memang karyawan menerima untuk di PHK, sesuai UU Ketenagakerjaan seharusnya pasca enam bulan PHK para karyawan itu masih mendapatkan hak BPJS.

"Nah ini enggak, UU yang bilang begitu, kita curiga iuran BPJS per bulan selama enam bulan tidak dibayarkan lagi oleh Freeport," ungkapnya.

Menurut Haris, jika hal itu terjadi perusahaan besar sekelas Freeport sangat memalukan karena tidak membayarkan iuran BPJS terhadap para karyawannya.

"Nah makanya tadi kita laporkan ke sini (KSP), dengan harapan ada langkah-langkah untuk menyelesaikan persoalan ini," pungkas Haris.

Sampai saat ini, Haris menjelaskan terdapat setidaknya delapan orang meninggal dunia dikarenakan tidak bisa mendapatkan akses kesehatan ke BPJS. Selain kedelapan orang itu, banyak dari karyawan lainya dan para anggota keluarganya yang tercantum dan terdaftar sebagai peserta BPJS tidak bisa mengakses layanan tersebut. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya