Berita

Bisnis

Pupuk Indonesia Perketat Awasi Distribusi Nasional

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017 | 12:03 WIB | LAPORAN:

Untuk mencegah terjadinya kekurangan pupuk subsidi selama musim tanam, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus memperketat pengawasan proses distribusi nasional.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin Idat mengatakan, fokus pengawasan yaitu memonitor ketersediaan stok pada gudang distributor.

"Kami meningkatkan pengawasan terhadap penyaluran pupuk subsidi untuk mencegah kekurangan stok. Sekaligus untuk memastikan penyaluran pupuk betul-betul sampai ke petani," kata Aas dalam acara Temu Distributor wilayah Sulawesi Selatan di Makassar, akhir pekan lalu.


Dalam mengamankan pendistribusian pupuk bersubsidi dan mengantisipasi terjadinya kelangkaan di tingkat petani, Pupuk Indonesia juga telah menugaskan PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Petrokimia Gresik untuk menyiapkan stok di atas ketentuan.

"Pupuk Indonesia menyiapkan stok musim tanam untuk kebutuhan 5-6 minggu ke depan," kata Aas.

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan para bupati dan kepala dinas agar Surat Keputusan (SK) realokasi kuota pupuk bersubsidi bisa diterbitkan sehingga tambahan kuota pupuk bisa disalurkan.

Aas berpesan kepada distributor dan pengecer untuk memperhatikan dan mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku. "Distributor dan pengecer harus memenuhi kebutuhan pupuk di masa tanam secara tepat dan benar," ujarnya.

Hingga 21 November 2017 ini stok pupuk nasional di lini III-IV Urea sebesar 438.098 ton, stok NPK sebesar  290.030 ton, stok SP-36 sebesar 134.638 ton, ZA sebesar 70.125 ton dan organik sebesar 52.348 ton.

Sampai dengan 17 November 2017 Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk untuk sektor tanaman pangan secara nasional sebesar 7.721.789 ton. Rincian penyaluran  tersebut untuk Urea sebesar 3.409.704 ton, NPK sebesar 2.141.612 ton, SP-36 sebesar 735.442 ton, ZA sebesar 859.481  ton dan Organik sebesar 575.551 ton.

Untuk Provinsi Sulawesi Selatan, sampai dengan 17 November 2017, Pupuk Indonesia telah menyalurkan urea bersubsidi sejumlah 264.601 ton dari alokasi 2017 sebesar 298.684 ton, NPK 109.372 ton, SP-36 sebesar 42.762 ton, ZA sebesar 56.055 ton dan Organik sebesar 10.109 ton.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya