Berita

Foto/Net

Politik

RUU Kebidanan Solusi Menurunkan Angka Kematian Ibu Dan Anak

RABU, 22 NOVEMBER 2017 | 02:31 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Rancangan UU tentang Kebidanan disusun dalam usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bidan, mutu pelayanan kebidanan, memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada bidan dan klien, serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

"RUU Kebidanan ini momentum untuk perbaikan terkait landasan yuridis yang ada saat ini. Sebagaimana kita ketahui ketentuan mengenai profesi bidan masih tersebar dalam berbagai peraturan perundang-undangan dan belum menampung kebutuhan hukum dari profesi bidan maupun masyarakat itu sendiri," kata Anggota Badan Legislasi DPR RI Ahmad Junaidi Auly, Rabu (22/11).

Legislator dari Fraksi PKS ini menjelaskan RUU Kebidanan begitu urgen, karena keberadaan bidan dapat mendukung pemenuhan pelayanan kesehatan yang merupakan hak setiap orang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.


"Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan nyatanya masih memiliki berbagai permasalahan di lapangan. Misalnya masih cukup tingginya angka kematian ibu dan anak, persebaran bidan yang belum merata dan belum sepenuhnya menjangkau seluruh wilayah terpencil di Indonesia," ujar Junaidi.

"Berbagai permasalahan tersebut tentunya perlu ditunjuang dengan perbaikan aturan-aturan yang jelas. Untuk itu RUU Kebidanan dapat menjadi solusi terkait berbagai permasalahan yang terjadi," tambahnya.

Selanjutnya alumnus IPB ini menekankan juga pada pentingnya pengelolaan bidan khususnya pada sisi pemerataan.

Upaya pemerataan ini selain memperhatikan kebutuhan masyarakat, juga harus diperhatikan kepentingan bidan itu sendiri, jika hal tersebut tidak diperhatikan maka pemerataan tentu akan sulit terwujud.

"Dalam pembahasan Panja RUU Kebidanan fraksi kami berpendapat bahwa pemerintah harus memperjelas dan mempertegas dengan suatu aturan untuk kejelasan wewenang bidan sehingga tidak tumpang tindih dengan tenaga kesehatan lainnya. Berharap dengan kejelasan tersebut nantinya akan memberi rasa aman bagi pasien dan juga bagi bidan itu sendiri," tutup Junaidi. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya