Bencana banjir yang melanda wilayah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda.
Banjir juga berdampak 643 kepala keluarga atau lebih dari 2.280 jiwa terdampak langsung.
Majelis Nasional Korps Alumni KAHMI menyampaikan empati atas penderitaan yang dipikul saudara sebangsa di NTB.
"Kami atas nama Majelis Nasional KAHMI, telah menyerahkan bantuan ke Bakornas LTMI PB HMI dan MD Kahmi Lotim untuk disalurkan ke korban di lokasi pada 22 November 2017," ujar Presidium Majelis Nasional Korps Alumni KAHMI Kamrussamad kepada wartawan di Jakarta, Selasa (21/11).
Bantuan yang diberikan dalam bentuk 100 dos mie instan, 1 ton beras, dan 100 lembar selimut. Pantauan tim KAHMI dan Bakornas LTMI PB HMI tercatat empat kecamatan di Kabupaten Lombok Timur mengalami banjir. Keempat kecamatan itu meliputi Kecamatan Keruak, Jerowaru, Sakra, dan Sakra Barat.
"Daerah yang paling parah mengalami banjir adalah Kecamatan Keruak yang meliputi 10 desa," kata Kamrussamad.
Sepuluh desa tersebut yaitu Setungkep Lingsar, Selebung Ketangge, Ketapang Raya, dan Ketangge Jeraeng. Kemudian Batu Putik, Sepit, Senyiur, Mendana Raya, Batu Rampes, dan Bintang Oros.
Banjir bandang menerjang 15 desa di empat kecamatan di Kabupaten Lombok Timur pada Sabtu lalu (18/11) sekitar pukul 17.30 WITA. Bencana itu menyebabkan sedikitnya dua orang meninggal dunia dan 367 rumah rusak. Bangunan yang rusak meliputi 125 rumah rusak berat, 223 rumah rusak sedang, 19 rumah rusak ringan, 14 jembatan rusak, dan satu masjid rusak.
[wah]