Berita

Ilustrasi/Net

Pertahanan

Lebih Tepat Disebut KKB Atau GSB

SENIN, 20 NOVEMBER 2017 | 11:43 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Polri menyebut kelompok penyandera warga Papua di Tembagapura, Mimika sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Berbeda dengan TNI yang memakai istilah Gerakan Separatis Bersenjata (GSB).

Pengamat pertahanan dari Global Future Institute, Handrajit lebih setuju dengan pendapat TNI. "Mereka kan menguasai bidang intelijen strategis" kata dia saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (20/11).

Menurut dia, motif dari kelompok bersenjata itu bukan didasari kepentingan ekonomi, melainkan ingin melepaskan diri dari Negara Kasatuan Republik Indonesia.


"Sejatinya mereka tetap merupakan gerakan separatis dalam tujuan strategisnya," ujarnya.

Hanya saja, kata dia, bersinggungan kepentingan jangka pendek dengan pola aksi terorisme sebagai metode maka terjadillah kejadian penyanderaan ribuan warga di dua desa di Distrik Tembagapura itu.

"Dan situasi ini dimanfaatkan polisi, karena kriminal kan memang lingkup wewenangnya," kata penulis buku Perang Asimetris itu.

Sebab, papar dia, kepolisian terbiasa menilai kasus dari kejadian yang sudah berlangsung dan bukan didasari potensi dan benih yang memungkinkan terjadinya sesuatu di masa depan.

Sebelumnya, sekitar 300 masyarakat non-Papua di Kampung Kimbely dan 1.000 orang masyarakat lokasi di Kampung Banti ditahan atau dilarang bepergian keluar kampung tersebut oleh kelompok bersenjata disana.

Diperkirakan jumlahnya mencapai 1.300 orang yang dilarang keluar dari daerah itu. Semua barang-barang mereka juga dirampas oleh kelompok ini. Hingga akhirnya, melalui operasi penyerbuan dan pembebaskan yang dilakukan oleh pasukan TNI di bawah kendali Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI George Elnadus Supit, pada Jumat pagi (17/11) lalu, sekitar 347 orang yang selama ini disandera kelompok bersenjata di Tembagapura, Papua, berhasil diselamatkan.[wid]





Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya