Berita

Lukman Edy/Humas MPR

Boleh Orang Asing Jadi Presiden? Ini Jawaban Lukman Edy

SABTU, 18 NOVEMBER 2017 | 19:45 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Apakah boleh orang asing jadi presiden Indonesia? Pertanyaan menarik diajukan oleh seorang peserta sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode Pendidikan Bela Negara di Tumapel Room Singhasari Resort, Kota Wisata Batu, Jawa Timur, Sabtu (18/11).

Pertanyaan itu muncul pada sesi pertama berupa pemaparan materi dengan narasumber dua Anggota MPR RI dari Fraksi PKB Lukman Edy dan Mohamad Toha.

Lukman yang mendapat kesempatan menjawab pertanyaan itu dengan tegas menyatakan, orang asing tidak boleh jadi presiden.


"Presiden Indonesia harus orang Indonesia asli," ucap dia dalam keterangan tertulis Humas MPR.

Bukan hanya warga negara asing, menurut Lukman, orang Indonesia asli yang mempunyai istri warga negara asing juga tidak boleh mencalonkan diri menjadi presiden.

Agar calon presiden betul-betul sesuai ketentuan UUD NRI Tahun 1945, kata Lukman, maka calon presiden harus diusulkan oleh partai politik.

"Jadi, partai politik menjadi filter dalam menjaring calon pemimpin bangsa. Maka kalau ada calon presiden atau wakil presiden membawa kepentingan asing tak akan lolos," ungkap pimpinan Badan Penganggaran MPR ini.

Tanpa ada filterisasi, lanjut Lukman, maka rawan terhadap intervensi asing. Nah, untuk menjaga integritas calon presiden dan calon wakil presiden maka harus difilter. Agar itu tidak terjadi, partai politik dikasih ruang untuk melakukan internalisasi nilai-nilai kebangsaan.

"Parpol tidak akan meloloskan calon pemimpinan bangsa yang diintervensi oleh asing," tegas Lukman.

Hingga 20 November, akan berlangsung sosialisasi dengan metode Pendidikan Bela Negara di Kota Batu. Pesertanya berasal dari 100 mahasiswa anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) dari 22 perguruan tinggi se Jatim. Sebagai salah satu metode sosialisasi Empat Pilar pada peserta diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan, baik indoor maupun outdoor. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya