Berita

Melki Laka Lena/RMOL

Politik

Ketua DPD Golkar Se Indonesia Masih Loyal Kepada Setya Novanto

SABTU, 18 NOVEMBER 2017 | 14:45 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Ketua DPD I Partai Golkar NTT Melki Laka Lena menegaskan seluruh ketua DPD I yang hadir dalam konsolidasi di Hotel Mandarin, Jakarta, Rabu malam (15/11), saat insiden kecelakaan Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto, tetap solid dan bersepakat untuk tidak ikut "menggoyang" Setnov dari kursi ketua umum.

"Di sana kami menyepakati, Golkar masih solid, Pak Novanto masih ketum Golkar. Dan kami juga mencermati dinamika yang berkembang," kata Melki usai acara diskusi 'Dramaturgi Setya Novanto' di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (18/11).

Melki menjelaskan ketua DPD Golkar se Indonesia mengormati pernyataan dari sesepuh Golkar Jusuf Kalla yang juga wakil presiden yang menyarankan ada pergantian ketum Golkar agar roda organisasi tetap berjalan dan Golkar bisa segera keluar dari posisi sulit.


"Saya kira Pak JK sebagai senior yang kami hormati, tentu pandanganya akan kami bahas lebih lanjut dalam DPD I dan saya kira juga DPP Golkar," ujar Bacagub NTT itu.

Namun demikian, lanjut Melki, kesepakatan untuk tetap mendukung Setnov sebagai ketum dibuat sendiri oleh seluruh DPD I Golkar yang hadir tanpa persetujuan dar DPP.

"Jadi DPD I bicara sendiri sebagai pemilik suara dan sebagai orang yang mengurus daerah. Kami sepakat untuk tidak terpecah belah karena situasi ini," tekan Melki.

Meskipun empat DPD I yakni Sulawasi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali tidak hadir dalam pertemuan itu, namun pada prinsipnya ia megklaim seluruh DPD satu suara.

"Kami DPD I ini solid komunikasi juga lancar. Saya percaya mereka (yang tidak hadir) juga sepakat dengan kita-kita," pungkas Melki.

Ketum Golkar yang juga Ketua DPR Setya Novanto dilarikan ke RS Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan setelah mobil yang ia tumpangi mengalami kecelakaan di kawasan Permata Hijau, Kamis malam (16/11).

Jumat siang (17/11), Setnov dirujuk ke RSCM Kencana karena peralatan medis yang dibutuhkan di RS Medika Permata Hijau sedang rusak.

Setnov sempat menghilang saat penyidik KPK ingin menangkapnya di rumah pribadi, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu malam (15/11). KPK menetapkan Setnov sebagai tersangka perkara korupsi KTP elektronik untuk kali kedua. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya