Berita

Fadi Zon/net

Bisnis

Fadli Zon: Penyederhanaan Golongan Listrik Layak Disebut Kejahatan

SABTU, 18 NOVEMBER 2017 | 08:52 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Rencana pemerintah menghapus golongan pelanggan listrik 900 VA, 1300 VA, dan 2200 VA, menjadi tinggal golongan 4400 VA dan 13.200 VA, mendapat kritik keras dari mana-mana.

Dari barisan oposisi, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, menyebut rencana itu sebagai bentuk pembebanan kesalahan tata kelola ketenagalistrikan ke pundak konsumen.

"Saya menyebut rencana penghapusan golongan 900 VA hingga 2.200 VA itu sebagai bentuk kenaikan tarif secara terselubung bagi sebagian besar pelanggan golongan rumah tangga," tekan Fadli Zon lewat keterangan pers.


Mengapa demikian? Fadli menjelaskan bahwa 56 juta di antara sekitar 66 juta pelanggan PLN adalah pelanggan rumah tangga. Dari jumlah pelanggan rumah tangga itu, hampir separuhnya atau 23 juta di antaranya, adalah pelanggan 900 VA.

"Jadi, itu rencana menaikan tarif yang sangat tidak transparan dan cenderung jahat," tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Mengapa disebut jahat? Dia kembali menjelaskan bahwa rakyat pengguna listrik 900 VA sudah susah oleh kenaikan tarif listrik hingga 123 persen pada semester pertama tahun 2017.

Jika akhir tahun ini, atau awal tahun depan PLN menaikkan TDL terselubung melalui penghapusan tiga golongan di bawah 4.400 VA, kebijakan itu akan semakin memukul daya beli masyarakat, khususnya 23 juta pelanggan golongan menengah.

"Sebaiknya PLN tak membiasakan diri membebankan salah urus dan inefisiensi perusahaan ke pundak konsumen. Mereka seharusnya fokus memperbaiki manajemen internal," sindirnya.

Begitu pula dengan Menteri ESDM dan Menteri BUMN, lanjut Fadli, seharusnya mereka bisa menjadi pengawas dan pemandu PLN, bukan melegitimasi rencana destruktif tersebut. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya