Berita

Foto/Net

Bisnis

Garuda Pede Bisa Untung Terbangi Jakarta-London

Bidik 700 Penumpang Negeri Kanguru
SELASA, 07 NOVEMBER 2017 | 09:05 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk masih percaya diri (Pede) mampu bersaing dengan maskapai lain di rute penerbangan nonstop Jakarta-London pulang-pergi (pp) yang terkoneksi dengan Melbourne, Australia, mulai 31 Oktober 2017.

Padahal, sebelumnya Garuda pernah membuka rute tersebut via Singapura, namun sepi penumpang. Selain itu, berdasar­kan penilaian Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I-2017 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), rute internasional ini dinilai merugikan.

Vice President Corporate Communication Garuda Indo­nesia Ikhsan Rosan memastikan, dengan penerbangan langsung Jakarta-London akan membuat Garuda lebih kompetitif di penerbangan Internasional.


"Ini trayek yang sudah kita restrukturisasi dari rute sebelumnya yang melalui Singapura. Karena terkoneksi dengan Aus­tralia, penerbangan yang kita sebut Kangaroo Route ini sangat bagus okupansinya dibanding via Singapura, karena sangat ce­pat, hanya 15 jam untuk Jakarta-London," kata Ikhsan kepada Rakyat Merdeka.

Ia juga memastikan, waktu tunggu penumpang Australia di Jakarta sebelum ke London sangat singkat, kurang dari dua jam. Dengan begitu, penumpang dari Australia merasa lebih nyaman.

Selain Melbourne, Garuda akan membuka rute lainnya dari Negeri Kanguru menuju Jakarta dan lanjut ke London.

"Rute lainnya di Australia akan kita buka tahun depan. Dengan terkoneksi ini, maka pasar Jakarta-London akan lebih besar. Menurut data imigrasi, orang Australia ke London itu mencapai 700 ribu per tahun, ini sangat potensial," jelasnya.

Terkait persaingan dengan maskapai lain yang terbang di rute tersebut, Garuda optimistis mampu bersaing. "Kami meru­pakan maskapai bintang lima, nggak kalah dengan maskapai lainnya," promosi Ikhsan.

Jangan Ambil Risiko

Pengamat penerbangan Arista Atmadjati mengatakan, dibu­kanya rute tersebut terlalu di­paksakan. Selain itu, Garuda harus kerja ekstra keras untuk bisa untung di rute penerbangan Jakarta-London. Pasalnya, dari berbagai aspek Garuda sudah tertinggal dengan kompetitor.

"Dari segi bahan bakar, pe­saingnya yang rata-rata maskapai besar seperti Singapore Airlines, Qatar Airways, British Airways bisa dapat avtur lebih murah di negara masing-masing. Garuda di Soekarno Hatta avturnya lebih mahal. Padahal, bahan bakar menggerus 40 persen dari kom­ponen penerbangan," kata Arista kepada Rakyat Merdeka.

Belum lagi, jenis pesawat yang digunakan juga lebih cang­gih dibanding Boeing 777 yang digunakan Garuda untuk rute tersebut.

"Sebaiknya manajemen Garu­da jangan ambil risiko. Tapi, karena Garuda itu BUMN, mung­kin ada intervensi agar membuka penerbangan di rute tersebut. Padahal mereka juga tahu, rute itu tidak akan bisa untung," kata Arista.

Seperti diketahui, Direktur Utama Garuda Pahala Nugraha Mansury mengatakan, dioperasi­kannya kembali rute Jakarta-London adalah bagian dari upaya merestrukturisasi jalur tersebut.

"Ini juga untuk mendorong Jakarta sebagai hub perjalanan internasional, dan untuk meningkatkan layanan terhadap penumpang dari Inggris yang ingin terbang ke kawasan Asia Pasifik, termasuk Australia," tegas Pahala. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya