PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) telah menyiapkan sebanyak 375 perjalanan KA menjelang masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mulai tanggal 22 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, guna melayani masyarakat pada masa angkutan Nataru selama 17 hari ini, pihaknya telah menyiapkan sarana, prasaÂrana, dan SDM (Sumber Daya Manusia) untuk mendukung kelancaran pelaksanaan angÂkutan Nataru seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kami sudah menyiapkan sebanyak 356 perjalanan KA terdiri dari 335 perjalanan KA reguler dan 40 perjalanan KA tambahan untuk melayani masyarakat yang ingin mengÂgunakan jasa KA pada masa liburan akhir tahun kali ini," ujarnya di Jakarta, kemarin.
Edi menjelaskan, dua puluh nama KA tambahan dengan 40 perjalanan KA memiliki total kapasitas seat sebanyak 20.880 dan akan beroperasi pada 21 Desember 2017 hingÂga 7 Januari 2018. Namun, beberapa KA seperti Brantas dan Matarmaja Tambahan operasional akan dimulai seÂjak 15 Desember 2017.
Secara keseluruhan, terdaÂpat sebanyak 227.078 seat per hari atau 3.860.326 total seat selama 17 hari masa angkutan Nataru untuk KA reguler, tamÂbahan, dan KA lokal. Angka tersebut lebih banyak dibanding tahun 2016/2017 yang tersedia 212.532 seat per hari atau 3.613.044 total seat.
"Kami perkirakan ada keÂnaikan sebesar 6,8 persen penumpang dari Nataru tahun lalu. Selain tiket reguler, tiket KA tambahan sudah bisa diÂbeli mulai 1 November 2017. Per 5 November 2017, tiket KA Jarak Jauh dan Menengah sudah terjual sebanyak 415.749 tiket," ungkap Edi.
Bagi pengguna aplikasi KAI Access yang sudah mengunduh versi ter-
update dan melakukan pembelian tiket KA dari aplikasi ini, mulai 2 Oktober fasilitas
check in secara online bisa dilakukan langsung dari aplikasinya.
"Masyarakat yang telah mendapatkan e-boarding pass, tidak perlu lagi melakukan check-in dan cetak boardÂing pass di mesin
Check-In Counter (CIC) di stasiun. Langsung saja menuju gate untuk pemeriksaan identitas dengan menunjukÂkan e-boarding pass kepada petugas," jelas Edi.
Untuk menunjang pelaksanÂaan angkutan Natal, dari aspek sarana KA, perseroan menyÂiagakan 451 unit lokomotif siap operasi dan 11 unit lokoÂmotif cadangan, serta 1.619 unit kereta siap operasi dan 153 unit kereta cadangan.
Sedangkan, dari aspek prasÂarana, seperti tahun-tahun sebelumnya KAI menyiagaÂkan alat material untuk siaga (Amus) di daerah-daerah yang rawan bencana alam.
"Total sebanyak 2.143 petuÂgas disiagakan, terdiri dari 633 personel PPJ Ekstra, 1190 personil PJL Ekstra, dan 320 personil posko daerah rawan. Jadi, seluruh pegawai KAI dimaksimalkan untuk memÂbantu kelancaran pelayanan di stasiun-stasiun dan tidak diperkenankan mengambil cuti tahunan," tegasnya.
Edi menambahkan, meski jumlah PJL ditingkatkan, pihaknya tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jalan untuk tetap mematuhi rambu-rambu di perlintasan sebidang.
Hal ini sesuai dengan UnÂdang-Undang (UU) No 23 Tahun 2007 tentang PerkereÂtaapian dan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) meÂnyebutkan bahwa perjalanan KA mendapat prioritas di jalur yang bersinggungan dengan jalan raya.
Sebab, berdasarkan data dari tahun ke tahun, terdapat tren kenaikan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang. Pada 2015 terjadi 169 kecelakaan, 2016 tercatat 295 kecelakaan, dan per 25 Oktober 2017 terÂjadi 377 kecelakaan.
"Ini sangat diperlukan adanya kerja sama dengan seluruh pihak untuk mewujudkan keselamatan bersama," tandas Edi. ***