Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Impor Tembakau Dibatasi, Serapan Cengkeh Terganggu

SENIN, 06 NOVEMBER 2017 | 23:29 WIB | LAPORAN:

Kebijakan pembatasan impor tembakau yang diajukan oleh Asosiasi Petani Tembakau Indonesia kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (30/10) lalu diyakini bakal berdampak pada penurunan serapan cengkeh di Indonesia.

Sekjen APCI, I ketut Budiman mengatakan, sejauh ini jumlah pasokan tembakau dalam negeri belum dapat mencukupi kebutuhan industri, baik dari sisi kualitas, kuantitas dan varietas.

Dia menegaskan, jika industri hasil tembakau tidak mendapat pasokan bahan baku yang cukup, otomatis akan terjadi pengurangan kapasitas produksi yang akan berdampak pada pengurangan pembelian cengkeh di dalam negeri. Sementara 93 persen produksi cengkeh nasional diserap oleh industri hasil tembakau.


"Jangan sampai hanya petani tembakau yang dilindungi oleh pemerintah dan petani cengkeh menjadi terganggu,” kata Budiman. “Para pemangku kepentingan harus lebih bijaksana dalam mengambil keputusan,” kata dia di Jakarta (Senin, 6/11).

Kebijakan pemerintah terhadap pembatasan impor tembakau ini dirasa kontradiktif. Sebab, produksi tembakau yang kurang malah dibatasi kuota impornya, sedangkan cengkeh yang produksinya swasembada malah diizinkan kuota impornya terbuka bebas.

"Pemerintah belum bisa melihat masalah pembatasan rokok impor ini secara komprehensif.  Selama ini, pemerintah hanya berfokus pada tembakau saja, seharusnya cengkeh juga diperhatikan,” sambung Budiman.

Terpisah, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan, dan Minuman (FSP RTMM) Sudarto juga mengatakan, pemerintah sebagai regulator dan pelindung tata kelola industri hasil tembakau harus berdiskusi dengan pabrikan untuk mengatasi kebijakan pembatasan tembakau impor ini.

"Memang tidak semudah membalik telapak tangan. Namun, koordinasi diperlukan supaya tidak perlu terjadi PHK karena produksi harus dihentikan,” kata dia dalam suatu kesempatan. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya