Jaya Suprana dan Sandiaga Uno/RMOL
RMOL memberitakan bahwa Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan bahwa sikapnya menolak reklamasi merupakan keputusan final.
Janji Kampanye
Sikap tegas Sandi terucap saat menghadiri undangan diskusi bertajuk untung rugi reklamasi yang digelar di Kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Jalan Pegangsaan Barat, Jakarta Pusat, kemarin. Foto Sandi terpampang di banner sebagai salah satu pembicara.
Sandi diberikan kesempatan memberikan sambutan sebelum diskusi dimulai. "Jika masalah reklamasi tak selesai, sungguh terlalu," kelakar Sandi mengawali sambutannya. Politisi Gerindra ini berharap beragam masalah ihwal reklamasi segera selesai.
Sandi diberikan kesempatan memberikan sambutan sebelum diskusi dimulai. "Jika masalah reklamasi tak selesai, sungguh terlalu," kelakar Sandi mengawali sambutannya. Politisi Gerindra ini berharap beragam masalah ihwal reklamasi segera selesai.
Meski berada di markas Golkar, Sandi tak gentar menunjukkan konsistensinya menolak megaproyek reklamasi. Kita tahu, Golkar adalah partai pro pemerintah. Sandi berharap diskusi itu bisa memberikan masukan untuk Pemprov DKI. Tanpa banyak basa-basi, dia justru memberikan komentar telak ihwal ini.
Sandi menegaskan sikap Pemprov DKI Jakarta masih lurus seperti janji kampanye sebelumnya yakni menolak adanya reklamasi teluk Jakarta. "Kami jelaskan kami ambil posisi untuk hentikan reklamasi, itu final. Kami sudah beri arahan, birokrasi sudah diberikan mandat, kita juga diskusi bagaimana penerapan mandat tersebut," tegasnya. Bahkan, Sandi sempat mengomentari judul diskusi 'untung rugi reklamasi'.
Dia meyakini reklamasi bukan perkara untung rugi bagi pihak tertentu. Perkara reklamasi adalah keterbukaan dan keadilan bagi rakyat yang termarjinalkan. "Saya ini juga pengusaha, pengusaha butuh kepastian bagi publik bahwa reklamasi dihentikan dengan konsep terbuka dan keadilan sampai dirasakan ada keadilan. Semoga diskusi ini bisa mendapatkan pencerahan. Saya akan lebih banyak mendengar," jelasnya. Seusai memberikan sambutan, Sandi tidak duduk di bangku pembicara tetapi justru duduk di barisan peserta diskusi.
Merusak KelazimanSaya tidak berani melibatkan diri ke dalam polemik pro kontra reklamasi Teluk Jakarta yang berada di luar jangkauan komprehensi serta kompetensi saya sebagai rakyat jelata awam politik. Namun dalam pertemuan pribadi empat mata pada bulan Ramadhan 2017 di Istana Merdeka, Presiden Jokowi sempat menegaskan langsung kepada saya bahwa ijin reklamasi Teluk Jakarta dikeluarkan pada masa sebelum beliau menjadi Presiden.
Maka saya hanya terbatas berani dalam hal menyimpulkan bahwa sebenarnya Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur sekedar berusaha menepati janji yang dijanjikan kepada rakyat di masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017. Berarti Sandiaga merusak norma kelaziman akibat pada lazimnya penguasa ingkar janji setelah dipilih rakyat untuk berkuasa.
[***]
Penulis adalah pendiri Pusat Studi Kelirumologi Yang Meneliti Gejala Amnesia Pada Para Penguasa Setelah Menang Pemilu