Berita

Orangutan Tapanuli/Net

Nusantara

Spesies Baru Orangutan Ditemukan Di Hutan Tapanuli

SABTU, 04 NOVEMBER 2017 | 13:55 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Peneliti dari Swiss bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menemukan adanya spesies baru orangutan di kawasan Hutan Batang Toru, Tapanuli, Sumatera Utara.

Koordinator Program PAN ECO-SOCP Yayasan Ekosistem Leuser, Gabriella Fredricson mengatakan, penemuan spesies orangutan ini awalnya di tahun 2011 lalu dilakukan penelitian oleh Universitas dari Swiss dan IPB, dimana dari hasil penelitian tersebut disebutkan genetika orangutan di Tapanuli lebih dekat dengan genetika orangutan di Kalimantan dibandingkan genetika orangutan di ekosistem Leuser.

"Ini menjadi menarik karena ada perbedaan ekosistem orangutan yang ada di Tapanuli dengan ekosistem yang ada di Leuser Aceh," kata Gabriella seperti dilansir dari RMOL Sumut, Sabtu (4/11).


Namun, untuk memastikan perbedaan genetika orangutan tersebut, tidak bisa hanya sebatas dilihat dari perbedaan genetika tapi perlu dilakukan pengukuran morfologi yakni pengukuran tengkorak dan lainnya.

Kemudian, Antoni Cahyo yang melakukan penelitian disertasi dari Universitas Canberra, Australia tentang morfologi orangutan di tahun 2014 melakukan penelitian terhadap tengkorak orangutan Tapanuli, dari hasil penelitiannya ditemukan perbedaan yang signifikan baik dari orangutan yang ada di Kalimantan maupun orangutan yang ada di leuser Aceh.

"Bahkan mereka juga melakukan penelitian suara orangutan Tapanuli yang juga berbeda dengan orangutan lainnya. Dimana panggilan jarak jauh jantan dewasa orangutan Tapanuli berbeda dengan panggilan dari kedua jenis orangutan yang ada. Selain itu, dari sisi ekologi orangutan Tapanuli juga berbeda, mereka memakan jenis tumbuhan yang belum pernah tercatat sebagai jenis pakan," papar Gabriella.

Dengan populasi yang minim, bahkan tersebar di tiga blok barat di Tapanuli Utara sebanyak 600 ekor, blok timur sekitar 150 ekor dan selebihnya berada di Cagar Alam Sibual Buali, maka jumlah orangutan Tapanuli sangat penting untuk diperbanyak.

"Hal yang dilakukan harus disambungkan populasi orangutan yang terpisah dikarenakan pertanian ataupun jalan dan lainnya. Sebab, di banyak negara sudah dibuat koridor untuk satwa seperti terowongan dan jembatan, sehingga untuk jangka panjang, kita harus memikirkan hal ini," terang Gabriella. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya