Berita

Foto/Net

Nusantara

Peluang Dedi Masih Besar Meski Tidak Didukung Golkar

JUMAT, 03 NOVEMBER 2017 | 00:24 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kendati Partai Golkar tidak memberi dukungan kepad Dedi Mulyadi, namun peluang Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu untuk melaju dalam Pilkada 2018 tetap besar.

Analis Politik POINT Indonesia Arif Nurul Imam menjelaskan Dedi sulit untuk menolak aspirasi para pendukung dan simpatisan agar tetap maju sebagai calon gubernur meski tidak melewati partai Golkar.

Menurut Arif, Dedi memang kader militan partai, tapi loyalitasnya kemungkinan akan berpijak pada aspirasi publik.

"Artinya, jika didesak oleh pendukung atau publik, kemungkinan besar, Dedi Mulyadi akan tetap maju di Pilkada," ujar Arif saat dihubungi wartawan, Kamis (2/11).

Arif menambahkan, peluang Dedi maju lewat partai lain cukup besar karena Dedi merupakan sosok yang piawai menjalin komunikasi dengan lintas partai. Apalagi bupati Purwakarta itu memiliki banyak pendukung militan.

Selain itu, kinerja Dedi sebagai pimpinan partai di daerah terbukti mampu mendongkrak elektabilitas Golkar di Jawa Barat. Sayangnya, kata Arif, dedikasi tersebut tidak dianggap sebagai prestasi.

Arif menilai Dedi berpotensi diusung oleh partai lain, seperti kelompok ketiga yang dibangun Partai Demokrat.

"Saya kira, ada beberapa partai yang menunggu keputusan Dedi Mulyadi sebab beberapa parpol juga melirik dia untuk diusung dalam Pilkada 2018," pungkas Arif. [nes]

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Loyalis Jokowi, Jeffrie Geovanie Sangat Tidak Layak Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:22

Rapor IHSG Sepekan Lesu, Kapitaliasi Pasar Anjlok Rp215 Triliun

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:07

DJP: Pajak Ekonomi Digital Capai Rp33,56 Triliun hingga Akhir Februari 2025

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:47

Kualitas Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Luas

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:44

Pengacara Klaim Duterte Diculik karena Dendam Politik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:19

Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:08

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Gotong Royong

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:48

Fraksi PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Rakyat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:47

Universitas Columbia Cabut Gelar Akademik 22 Mahasiswa

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:34

Tanggapi Usulan Menhub, Kadin: Tidak Semua Usaha Bisa Terapkan WFA Saat Mudik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13

Selengkapnya