Berita

Bantu Korban Kosambi/RMOL

Nusantara

Insiden Kosambi Tragedi Nasional, Presiden Jokowi Kemana?

KAMIS, 02 NOVEMBER 2017 | 22:04 WIB | LAPORAN:

Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia (APMI) Sam Aliano menyesalkan kurangnya perhatian pemerintah terkait insiden ledakan Kosambi.

Menurut Sam, pemerintah terlalu menganggap remeh kasus yang menelan puluhan korban jiwa tersebut. Khususnya, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ini tragedi nasional. Seharusnya, Presiden hadir di sini. Demi kemanusian. Apalagi saya lihat perhatian dari pemerintah sangat tidak ada," sesal Sam saat ditemui di lokasi pabrik petasan, Kosambi, Teluk Naga, Tangerang, Kamis (2/11).


Sam sendiri  mengaku sengaja datang memberi bantuan untuk menyindir pemerintah. Termasuk, pengusaha lain, pejabat dan pihak swasta lainnya.

"Seluruh pihak termasuk pemerintah, pejabat, swasta ikut terlibat bantu korban seperti saya. Tanpa harus diam, melihat keadaan korban tragedi yang memprihatinkan," paparnya.

Petasan, menurut Sam, menjadi teror yang meresahkan masyarakat. Apalagi yang kerap bermain petasan, merupakan anak-anak yang tidak paham bahayanya. Rencananya, Sam akan melaporkan insiden kosambi ke Kementerian Perundustrian (Kemenperin) terkait hal itu.

"Petasan ini bisa membahayakan rumah dan keluarga. Pemukiman padat sering terjadi kebakaran. Oleh karena itu akan laporkan hal ini ke Kemenperin agar mencabut dan melarang produksi petasan," tegasnya.

Selain itu, Sam juga mengapresiasi kinerja pihak kepolisian di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Khususnya, anggota Brimob yang membantu evakuasi korban dengan menjebol tembok pabrik. Termasuk Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan yang bersiaga penuh di TKP sejak hari kejadian hingga saat ini.

"Seperti yang kita lihat pabrik tertutup total, tidak ada jalur evakuasi. Untung ada anggota kepolisian (Brimob) yang menjebol bagian belakang pabrik. Selamatkan lebih dari 30 orang. Saya anggap kepolisian, terutama Pak Kapolres sebagai pahlawa," tuturnya.

Sedangkan untuk pemilik pabrik, Sam meminta agar dihukum berat. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pasalnya, Sam menilai pabrik petasan sebagai lokasi berbahaya yang berpotensi merenggut nyawa pekerjanya.

"Pemilik pabrik harus bertanggungjawab dan dapat hukuman berat. Karena nekat mempekerjakan manusia dalam jumlah banyak di tempat eksplosif berbahaya. Apalagi, pabrik petasan itu seperti semi pabrik bom yang seharusnya memiliki sistem keamanan yang sangat tinggi," pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Sam menyerahkan bantuan sembako berupa beras, minyak goreng dan gula pasir. Selain Sam dan Kapolres, ikut hadir Kapolsek Teluk Naga AKP Fredy Yudha Satria dan sejumlah jajaran kepolisian. Termasuk, perangkat pemerintah setempat, mulai dari Ketua RT/RW, Lurah dan Camat.[san] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya