Berita

Foto: RMOL Jabar

Nusantara

Belum Terima SK, Ridwan Kamil Tetap Bersyukur Pada Golkar

SELASA, 31 OKTOBER 2017 | 20:54 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Partai Golkar belum resmi menyerahkan surat keputusan (SK) dukungan untuk Pilgub Jawa Barat 2018 kepada Walikota Bandung, Ridwan Kamil (Kang Emil).

Dukungan Golkar baru sebatas omongan Ketua Harian Golkar, Nurdin Halid, dan Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, kepada wartawan beberapa hari lalu. Meski demikian, Idrus mengklaim SK dukungan sudah ditandatangani.

Emil sendiri membenarkan bahwa sampai hari ini belum dipanggil Partai Golkar terkait dukungan itu. Karena itu dia belum bisa membuat pernyataan resmi kepada media massa.


"Hari ini saya belum dipanggil terkait (dukungan) Golkar. Jadi semua berita Golkar hanya lewat pertemuan telepon, sehingga saya belum bisa membuat sebuah rilis resmi," ungkap Emil kepada RMOL Jabar, Selasa (31/10).

Tetapi, lanjut Emil tetap bersyukur karena Golkar telah memberi sinyal dukungan kepada dirinya. Ia yakin alasan Golkar memilih dirinya adalah karena ingin memenangkan Jabar.

"Saya berterima kasih karena Partai Golkar ini melakukan rasionalisasi Pilkada, Golkar ingin menang. Ukuran menangnya itu salah satunya dari survei. Mungkin karena saya konsisten di survei baik, maka itu yang jadi alasan," katanya.

Emil tidak mau berkomentar lebih banyak, mengingat Partai Golkar mempunyai kader potensial yang ingin berkompetisi di Pilgub Jabar tahun depan yaitu Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

"Pada dasarnya saya tidak ingin mencampuri lebih jauh. Apalagi Golkar sudah ada kadernya, Pak Dedy Mulyadi. Tapi rasionalisasi itulah yang menjadi alasan. Maka, kalau cocok mari kita bersama-sama," ucap walikota berlatar pendidikan arsitek ini.

Sebelum Golkar masuk, Emil sebelumnya sudah diusung oleh tiga parpol yaitu Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Total kursi yang dikumpulkan koalisi tiga partai tersebut adalah 21 kursi, atau sudah melampaui syarat pengusungan calon yaitu 20 kursi. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya