Berita

Mahyudin/Net

Mahyudin: Selalu Ada Yang Mencoba Merongrong Indonesia

KAMIS, 26 OKTOBER 2017 | 13:26 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Wakil Ketua MPR RI Mahyudin membuka sekaligus mengisi Sialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) di di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (Stikom) Uyelindo Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (26/10).

Juga hadir dua anggota MPR sebagai narasumber, yaitu Zulfadli (Fraksi Partai Golkar) dan Abraham Liyanto (kelompok DPD dapil NTT).

Mahyudin dalam pidatonya mengingatkan bahwa Sosialisasi Empat Pilar MPR adalah salah upaya untuk mengantisipasi adanya ancaman, baik datang dari internal maupun dari luar.


"Kita menyadari bahwa ancaman kebangsaan itu tidak pernah selesai. Setiap saat selalu ada yang mencoba untuk merongrong Indonesia, karena mungkin mereka tidak suka melihat Indonesia bersatu, utuh, sebagai negara yang memang kaya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya," ungkap politisi Partai Golkar ini.

Jadi, menurut Mahyudin, kalau bukan kita yang menjaga diri kita sendiri, lalu siapa lagi. Salah satu caranya, menurut Mahyudin, dengan memberikan pemahaman Pancasila atau Empat Pilar MPR ini.

"Pancasila atau Empat Pilar ini penting ditanamkan kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama untuk kalangan generasi muda, agar dijadikan perilaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Mahyudin.

Salah satu dari sekian banyak ancaman adalah adanya upaya memecah belah bangsa Indonesia. "Kita tidak menuduh, tapi kenyataan itu memang ada," kata Mahyudin.

Karena orang melihat Indonesia yang terdiri dari ribuan suku bersatu dalam sebuah wadah NKRI, sehingga ada yang mencoba untuk memecah belah.

Ancaman lainnya adalah korupsi. Korupsi, menurut Mahyudin, melibatkan pejabat tinggi negara sampai pejabat tingkat RT. Karenanya, tegas dia, korupsi ini harus dihentikan secara menyeluruh.

"Korupsi itu membahayakan karena bisa membuat negara menjadi collapse," tutur Mahyudin.

Ia menyebut banyak contoh negara lain yang tidak bisa berkembang yang akhirnya menjadi negara gagal karena korupsi.

Oleh karena itu, tambah Mahyudin, harus ada komitmen dari semua pihak untuk menghentikan praktik korupsi dengan menjadikan korupsi menjadi musuh bersama. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya