Kota seribu festival, demikian Taiwan kadang disebut oleh sebagian masyarakat. Hal ini terjadi karena negara yang kerap disebut sebagai Pulau Formosa atau Pulau Yang Indah ini memang kerap mengadakan berbagai macam acara yang disesuaikan dengan kalender China.
Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang enggan berpetualang ke negara ini. Alasannya karena khawatir tidak menemukan makanan halal dan sejenisnya. Untuk itu, RMOL memperkenalkan Masjid Agung Taipei sebagai awal perkenalan tentang kepedulian pemerintah Taiwan terhadap kenyamanan turis muslimin dan muslimah berwisata ke negara mereka. Terletak di jantung kota Taipei, masjid ini berdiri megah dan menjadi cagar budaya.
Susanto (39) adalah salah satu pengurus Masjid Agung Taipei asal Indonesia. Pria ini telah menetap selama 20 tahun di kota ini. Dengan semangat ia bercerita tentang sejarah masjid yang berada di Distric Da,an tersebut.
"Masjid ini dibangun tahun 1950 dan resmi beroperasi tahun 1960. Sudah lama sekali. Lahan masjid ini diwakafkan oleh salah satu warga Taiwan," ujar Susanto saat berbincang dengan RMOL beberapa saat lalu.
Kata Susanto, selaku pengurus masjid, mereka diberi pengetahuan bahwa bangunan tersebut adalah cagar budaya. Untuk itu, bila ada kerusakan maka pihaknya harus segera melapor kepada pemerintah untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
"Kalau ada yang rusak harus diganti seperti aslinya. Jadi kami sangat menjaga keberadaan masjid ini," jelasnya.
Masjid setinggi 15 meter tersebut juga mampu menampung hingga 1.000 jamaah. Ibadah sholat jumat menjadi ajang silaturahmi warga muslim dari seluruh dunia yang tinggal di Taipei. Indonesia menjadi pengunjung masjid paling banyak yang diikuti oleh muslim asal Myanmar, Thailand dan Pakistan.
"Bahkan ada juga warga Taipei asli yang beragama Islam disini," jelasnya.
RMOL juga diajak berkeliling masuk ke dalam area masjid. Susanto menunjukkan deretaan rak-rak kaca yang berisi al-quran dalam bahasa China. Jumlahnya pun cukup banyak. Pemandangan warga yang tengah membaca al-quran dan sholat akan kerap anda temukan disini. Tak hanya itu, puluhan wisatawan juga tampak antusias mempelajari keberadaan masjid dua lantai ini. Dimana lantai bawah untuk jamaah pria dan bagian atas untuk jamaah wanita.
"Jadi semua al-quran disini dalam berbagai bahasa. Ada bahasa China, Indonesia, Myanmar dan Pakistan. Jadi masjid ini memang aktif dan selalu saja ada yang berkunjung. Baik itu warga muslimin yang tinggal di Taiwan dan turis," jelasnya.
Saat ini ada dua Imam Besar yang kerap memberi ceramah di Masjid Agung Taipei. Satu diantaranya adalah warga asli Kota Taipei dan yang lainnya adalah warga negara Myanmar. Susanto mengaku pihaknya pernah mengundang Imam Besar asal Tanah Air untuk datang ke masjid tersebut. Sayangnya karena berbagai macam hal kehadirannya tidak mendapat persetujuan dari pihak imigrasi.
"Katanya ada masalah di surat," kata Susanto.
Masjid ini sangat mudah diakses dengan transportasi umum. Lokasinya berada di No. 62, Sec. 2, Xinsheng S. Rd., Da'an Dist., Taipei City Taiwan. Untuk urusan transportasi anda tidak perlu khawatir. Angkutan umum di negara ini sangat kondusif dan murah. Pemerintah Kota Taipei bahkan menjadikan masjid ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang harus anda kunjungi di kota ini.
Tak hanya itu, kota ini juga menyediakan mushola bagi turis yang beragama Islam. Saat ini ada dua mushola yang aktif beroperasi dan berada di area kereta bawah tanah (railways) TAIPEI. Anda dapat menemukannya di Taipei Station yang berlokasi di B1, No.3, Beiping W. Rd., Zhongzheng Dist., Taipei City Taiwan dan di area Discovery Center of Taipei yang berada di -4F., No. 1, City Hall Rd., Xinyi Dist., Taipei City Taiwan.
Jadi, tunggu apa lagi. Anda bisa menikmati perjalanan dan berbelanja di Taiwan tanpa harus melupakan jadwal beribadah tentu sangat menyenangkan. Selanjutnya akan dibahas mengenai kenikmatan Teh Oolong yang legendaris di Taiwan.
[san]