Berita

Pertahanan

Bagaimana Jika Guru Ajarkan Fanatik dan Radikal?

RABU, 25 OKTOBER 2017 | 17:22 WIB | LAPORAN:

Workshop BNPT Video Festival yang diselenggarakan BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah di Semarang, Rabu (25/10) berlangsung menarik. Bahkan, salah seorang pelajar peserta kegiatan melontarkan pertanyaan kritis tentang bagaimana jika guru di sekolah yang justru mengajarkan sikap fanatik dan radikal.

Pertanyaan itu disampaikan oleh Nurul Musthofa, salah seorang siswa dari sebuah SMA Negeri di Pekalongan, selepas Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Rikza Chamami, M.Ag., selesai memaparkan materinya. Dalam paparannya Rikza menjelaskan kepada pelajar untuk menjauhi sikap radikal, khususnya dalam beragama dan hidup bermasyarakat.

"Bagaimana jika guru di sekolah yang mengajarkan kami bersikap fanatik dan radikal?" tanya Nurul polos sembari disambut tawa peserta lainnya. "Kalau yang tanya pelajar memang selalu menarik, selalu kritis," kata moderator, Imam Fadhilah.

Selepas satu peserta lain menyampaikan pertanyaan, Rikza menyampaikan jawaban dan memilih menjawab pertanyaan dari Nurul Musthofa terlebih dahulu.

"Ini pertanyaan menarik, saya jawab dulu. Satu jawaban saya tegas, sampaikan itu ke Kepala Sekolahmu. Jika fanatik dan radikal yang disampaikan tidak menyimpang dari Pancasila tidak masalah, tapi jika menyimpang itu kesalahan besar dan kalian bisa melaporkan ke Kepala Sekolah," jawa Rikza.

Dia juga berpesan agar siswa juga harus memiliki sikap kritis terhadap hal-hal menyimpang di lingkungan sekolahnya. "Bagaimana jika Kepala Sekolahnya ternyata juga radikal, laporkan ke Dinas Pendidkan, laporkan ke Kementerian Agama setempat.   Sampaikan persoalan itu ke orang tua kalian dan minta dibantu untuk menyampaikannya ke pihak terkait," tegasnya.

Rikza mencontohkan, kampus tempat dia mengajar dalam menyelesaikan keberadaan tenaga pengajar dan staf lainnya yang memiliki pemikiran dan sikap menyimpang dari ajaran Pancasila.

"Kampus saya kebetulan di bawah Kementerian Agama. Mekanismenya jelas, jika ada dosen tidak memiliki nasionalisme, tidak sepaham dengan Pancasila, pilihannya hanya satu, diganti!" jelas Rikza tegas.

Di akhir jawabanya Rikza menegaskan Pancasila merupakan harga mati untuk dijadikan dasar Negara. Apa yang dikandung Pancasila sudah mengakomodir kepentingan agama-agama yang ada di Indonesia, sehingga tidak seharusnya dipertentangkan. "Sikap fanatik, radikal, cenderung menyalahkan ajaran agam lain tidak sesuai dengan ajaran Pancasila," tutupnya.

Workshop BNPT Video Festival merupakan rangkaian dari lomba video pendek BNPT, di mana pelajar diberikan pembekalan agar mampu membuat video terbaik sebagai materi kontrapropaganda terhadap paham radikal terorisme. Kegiatan ini sudah diadakan di 32 provinsi se-Indonesia sepanjang tahun 2017. [sam]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

Ekspor Pasir Laut Ancam Kedaulatan Maritim Indonesia

Rabu, 18 September 2024 | 05:31

Lancarkan Transisi Pemerintahan, Airlangga Fokus Selesaikan Sejumlah PR

Rabu, 18 September 2024 | 05:04

Ngaku Jadi Warga Brunei, Seorang Pria Tipu Korban Hingga Ratusan Juta

Rabu, 18 September 2024 | 04:04

Belum Ada SPDP, Proses Hukum Tersangka ASDP Tidak Sah

Rabu, 18 September 2024 | 03:31

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Keselamatan Penerbangan di Bandara IKN Harus Diutamakan

Rabu, 18 September 2024 | 02:41

Kaesang di KPK

Rabu, 18 September 2024 | 02:18

DPR Dorong Kerja Sama Intensif RI-Serbia

Rabu, 18 September 2024 | 01:43

Penjualan E-Materai Melonjak 10 Kali Lipat Selama Pendaftaran CPNS 2024

Rabu, 18 September 2024 | 01:15

Penanganan Dugaan Gratifikasi Bobby Nasution Jalan di Tempat

Rabu, 18 September 2024 | 00:59

Selengkapnya