Berita

Rini Soemarno/Net

Bisnis

Rini Klaim Progres Proyek Kereta Cepat Sesuai Jadwal

Rapat Dengan Presiden
SELASA, 24 OKTOBER 2017 | 10:21 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengklaim pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung berjalan lancar dan masih sesuai jadwal (on the track). Pemerintah mau mengintegrasikan moda transportasi tersebut dengan Bandara Internasional Kertajati.

 Kemarin, Presiden Jokowi menggelar rapat dengan sejumlah menteri terkait memba­has proyek kereta cepat di Istana Presiden, Jakarta. Dalam rapat ini, mereka membahas semua hal terkait proyek. Mulai dari pro­gres pembangunan, hambatan, dan rencana pengembangan.

Rini memastikan, pembangu­nan kereta cepat masih berjalan sesuai target waktu yang telah ditetapkan.


"Masih sama saja di dalam progres. Presiden memberikan pengarahan masalah pembebasan lhan, waktu, dan lain-lain agar se­mua dipersiapkan dengan baik," terang Rini usai rapat.

Mengenai skema pembiayaan proyek, Rini juga mengaku masih sesuai dengan skema yang telah ditetapkan, tidak ada yang berubah. Yakni, pembiayaan sebesar 5,585 miliar dolar AS yang akan didanai oleh konsor­sium China dan Indonesia.

Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Panjaitan mengungkapkan, pemerintah tengah mengkaji peluang mengintegrasikan proyek dengan Ban­dara Internasional Kertajati.

"Tadi bicara komprehensif mengenai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, sekarang ada peluang mungkin itu sekaligus dikaitkan dengan Bandara Ker­tajati agar merupakan satu kesatuan sehingga cost bisa ditekan lagi ke bawah," ungkap Luhut.

Dia mengatakan, penginte­grasian kereta cepat Jakarta-Bandung dengan Bandara Ker­tajati sangat dibutuhkan untuk menyatukan seluruh moda trans­portasi. Menurutnya, pemerintah menargetkan bisa menghubung­kannya pada 2030.

Saat ditanya mengenai ken­dala proyek kereta cepat, Luhut menjelaskan, dari laporan Men­teri Rini, ada beberapa hal men­jadi perhatian khusus. Proyek ini hampir 81 km (kilometer) di jalan layang, kemudian meng­gunakan terowongan sepanjang 20 km. Konsorsium sedang me­nyiapkan teknologinya karena ada daerah rawan gempa.

Perhitungkan Risiko

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya mengatakan akan menindaklanjuti hasil rapat. Terutama terkait dengan batas waktu pembangunan, pendanaan hingga mengatur lalu lintas saat pembangunannya.

"Presiden meminta risiko-risiko apa pun itu harus diperhitungkan di awal. Ini kita mau bangun, maka semua harus dipersiapkan dengan baik," kata Budi Karya.

Seperti diketahui, proyek kereta cepat digarap PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Saham perusahaan ini dipe­gang 60 persen dimiliki oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indone­sia (PSBI) dan China Railway International 40 persen. PSBI adalah perusahaan gabungan dari empat BUMN, yaitu PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Wijaya Karya, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, dan PT Jasa Marga.

Belum lama ini, Komisi Pem­bangunan dan Reformasi Na­sional Partai Komunis China, dalam laporannya memandang semua proyek kereta China di sejumlah negara mengalami perkembangan positif, termasuk kereta cepat Jakarta Bandung.

Direktur Bisnis Asia China Railway Group Limited (CREC) Li Jianping yakin, pembangunan proyek tersebut selesai sesuai jadwal pada akhir 2019.

"Proyeknya terus berjalan sesuai jadwal dan harapan pemerin­tah kedua negara. Tahun ini kami memang fokus pada pembebasan lahan sebagai tahap persiapan konstruksi," ujar Li. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya