Berita

Tim Ekonomi Jokowi/net

Bisnis

Gerindra: Rakyat Tak Usah Banyak Berharap, Uang Hanya Habis Untuk Bayar Utang

MINGGU, 22 OKTOBER 2017 | 01:28 WIB | LAPORAN:

Ketua DPP Partai Gerindra, Heri Gunawan menilai masih banyak janji nawacita yang belum dipenuhi pemerintahan Jokowi-JK. Padahal jalannya pemerintahan efektif tinggal satu tahun lagi.

Anggota DPR RI komisi keuangan ini mengulas soal utang luar negeri pemerintah yang saat ini sudah hampir mencapai Rp 4.000 triliun. Padahal komponen utang itu berupa pinjaman memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Konsekuensi nyata dari utang itu dapat dilihat pada depresiasi nilai tukar riil akibat masuknya pinjaman pemerintah yang berasal dari luar negeri. Hal ini kemudian menyebabkan daya saing produk domestik melemah dan menekan ekspor bersih Indonesia yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan. Untuk diketahui, nilai ekspor Indonesia relatif stagnan," kata kepada redaksi, Sabtu (21/10).


Lebih jauh, menurut Heri, membesarnya utang pemerintah tak bisa dilepaskan dari postur APBN yang terus-menerus mengalami defisit. Hal itu dapat dilihat pada tahun 2014 defisit APBN sebesar 2,25 persen, tahun 2015 sebesar 2,59 persen, 2016 sebesar 2,49 persen, dan tahun 2017 direncanakan sebesar 2,93 persen, terakhir dalam RAPBN 2018 dipatok sebesar Rp 326 triliun.

"Dari pengalaman yang ada, angka defisit seringkali melenceng dari target sebagaimana yang terjadi pada APBN-P TA 2016 yang lalu. Defisit yang terus membesar itulah yang berakibat pada jumlah utang yang terus membesar sehingga akan menyulitkan terwujudnya keseimbangan primer yang positif. Dan kalau terus-menerus begitu, maka postur APBN akan tetap tidak sehat dan kredibel. Dan itu berarti pemerintah akan terus bergantung pada utang," kata Heri.

Ditegaskannya bahwa pemerintah tidak boleh terlena dengan rasio utang yang disebut-sebut masih aman dibandingkan dengan negara-negara lain. Karena kalau dilihat dari trendnya, rasio utang cenderung mengalami kenaikan. Nampak jelas pada tahun 2014 sebesar 24,7 persen, tahun 2015 naik tajam ke 27,4 persen, lalu tahun 2016 menjadi 27,9 persen, tahun 2017 ada di angka 28,2 persen. Tahun 2018 diproyeksi bisa menyentuh angka 29 persen terhadap PDB.

"Yang dikuatirkan dari utang adalah pembayaran bunga utang tidak boleh dianggap sepele. Tahun 2017 saja tercatat sudah mencapai di atas Rp 200 triliun. Artinya, telah terjadi kenaikan 15,8 persen dari target APBN-P 2016 sebesar Rp191,2 triliun. Jumlah itu setara dengan 40 persen alokasi belanja non kementerian atau lembaga," bebernya.

Selanjutnya, indikator jatuh tempo utang dengan tenor hingga 5 tahun naik dari 37,2 persen menjadi 38,6 persen dari total outstanding. Heri menilai bahwa dengan keadaan seperti itu, sepertinya publik tidak bisa berharap banyak untuk pencapaian program kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi riil. Terlebih pengelolaan fiskal pemerintah nampak tidak ada yang istimewa.

"Buktinya, uang hanya habis untuk membayar utang yang semakin bertumpuk di tengah penerimaan pajak yang cenderung negatif," demikian Heri.[san]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya