Berita

Politik

AS Buka Dokumen PKI, Menhan: Jangan Kebakaran Jenggot

KAMIS, 19 OKTOBER 2017 | 08:37 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Masyarakat Indonesia diminta untuk tidak panik dalam menanggapi dokumen kabel diplomatik Amerika Serikat tentang tragedi 1965 yang kembali dibuka ke publik.

Imbauan itu sebagaimana dikatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu selepas acara Malam Bahasa dan Budaya Internasional di Pusdiklat Badiklat Kementerian Pertahanan, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (18/10).

"Kita kadang-kadang kebakaran jenggot, nggak perlu gitu loh," ujarnya.


Ryamizard bahkan menganggap masalah ini sebagai masalah biasa yang tak perlu dibesarkan. Menurutnya, pengungkapan kabel diplomatik AS itu juga tidak akan menganggu keamanan nasional.

"Saya biasa saja, aman-aman saja," pungkas Ryamizard yang mengaku dalam waktu dekat akan menemui Menhan AS di Filipina.

Dokumen rahasia yang berisi komunikasi kabel diplomatik AS tentang tragedi berdarah tahun 1965 dibuka ke publik oleh lembaga nirlaba National Security Archive (NSA), National Declassification Center (NDC), dan lembaga negara National Archives and Records Administration (NARA) pada 17 Oktober 2017.

Dokumen yang diungkap itu berisi 39 dokumen rahasia pembantaian 1965 setebal 30.000 halaman. Semuanya merupakan catatan Kedutaan Besar Amerika di Indonesia dari tahun 1964 hingga 1968.

Dokumen itu berisi tentang tragedi politik hingga pembantaian massal tahun 1965 atau saat terjadi pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Adapun dokumen yang diungkap itu antara lain mengenai Angkatan Darat yang hendak menjatuhkan Presiden Soekarno, Soekarno dan intrik permainan Istana, dan rencana membunuh Menteri Panglima Angkatan Udara Indonesia Omar Dani.

Kemudian ada juga dokumen yang berisi tentang peran Sjarif Thajeb untuk diskreditkan Soekarno, Adnan Buyung yang turut melemahkan PKI dan Soekarno, dan kerusuhan rasial yang menyasar etnis Tionghoa.

Selain itu ada juga permintaan bantuan dari tentara ke AS, kader PKI mengaku tidak tahu yang terjadi, jihad membantai ribuan orang di daerah, dan Angkatan Darat yang mempersenjatai Hansip untuk bunuh PKI. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya