Berita

Xi Jinping/net

Jaya Suprana

Manusia Paling Berkuasa Di Dunia

RABU, 18 OKTOBER 2017 | 17:15 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

MAJALAH global terkemuka The Economist edisi 14-20 Oktober 2017 memajang wajah Xi Jinping dilengkapi teks bombastis “The World’s Most Powerful Man “ di cover terdepan. Semula saya menduga cover majalah The Economist itu memang sengaja dibuat sedemikian rupa sebagai profokasi amarah Donald Trump yang memang hobby marah-marah sambil megalomaniak menganggap diri sebagai manusia paling berkuasa di planet bumi masa kini maka sibuk mengacak-acak perdamaian dunia mulai dari Suriah sampai Korea Utara .

Tradisi

Namun dugaan saya keliru. Ternyata sebutan “The World’s Most Powerful Man”  di cover terdepan majalah The Economist itu bukan kreatifitas redaksi majalah terkemuka tersebut  demi profokasi Donald Trump namun justru ungkapan berasal darimulut Donald Trump sendiri. Tampaknya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat mewarisi tradisi para presiden terdahulu yang gemar memuji pimpinan Republik Rakyat China (RRC).

Misalnya Richard Nixon menyatakan bahwa tulisan-tulisan Mao Tsedong merubah dunia. Atau Jimmy Carter memuji Deng Xiao Ping sebagai tokoh cerdas, pemberani, ramah dan berwawasan pandang luas. Atau Bill Clinton memuja Jiang Zemin sebagai tokoh visioner dengan intelektualitas kelas langitan. Maka  Donald Trump yang biasanya sinis terhadap sesama kepala negara dipetik oeh Washington Post sempat menilai Xi Jinping sebagai tokoh yang paling berpengaruh di dunia abad XXI .

Komparatif

Sebenarnya secara komparatif, Amerika Serikat dalam bidang ekonomi dan militer masih lebih unggul ketimbang Republik Rakyat China. Namun  di bidang politik, sebagai kepala negara Amerika Serikat dengan gaya cowboy urakan, memang Donald Trump kurang berwibawa maka kurang dihormati dalam percaturan politik planet bumi abad XXI . Barack Obama jauh lebih berwibawa maka lebih dihormati maka lebih berpengaruh di gelanggang politik dunia ketimbang Trump. Sikap kekanak-kanakan dalam menghadapi Korea Utara dan Kuba menyebabkan Donald Trump menjadi bahan tertawaan  dunia kontemporer. 

Falsafah “satu teman terlalu banyak, seribu musuh terlalu sedikit” yang dianut Donald Trump menyebabkan suasana permusuhan mewarnai politik Amerika Serikat yang dengan sendirinya serta merta memerosotkan kewibawaan Donald Trump sebagai presiden negara paling adhikuasa masa kini. Dapat dikatakan bahwa di dalam negeri, Donald Trump merupakan presiden paling lemah sebab tidak memegang kendali kekuasaan di dalam negeri seperti Xi Jinping di dalam negeri Republik Rakyat China masa kini. Ji Xinping adalah pemegang kekuasaan tertinggi sebagai Ketua Partai Komunis RRChina sebagai penguasa tunggal di bumi China. 

Secara komparatif ekonomi dan militer USA masih lebih unggul ketimbang China namun dalam hal kekuasaan di dalam negeri apa boleh buat Trump memang sama sekali bukan tandingan Xi .

Perdamaian Dunia

Entah sengaja atau tidak, The Economist memajang wajah Xi Jinping sebagai “The World’s Most Poweful Man” pada edisi yang dipublikasikan di masa menjelang penyelenggaraan Muktamar Akbar Partai Komunis RRChina 18 Oktober 2017 di mana Xi akan membuktikan bahwa dirinya memang manusia paling berkuasa di  Republik Rakyat Cina yang kini sedang mengancam supremasi Amerika Serikat sebagai negara paling berkuasa di planet bumi .

Muktamar Partai Komunis Republik Rakyat China 2017 memang dinanti dengan debaran sanubari seluruh umat manusia di dunia masa kini sebab diyakini potensial memiliki pengaruh luar biasa besar terhadap peta politik bukan hanya Republik Rakyat China namun peta politik dunia abad XXI.

Insya Allah, Xi Jinping tidak akan menyalahgunakan kesakti-mandragunaan dirinya untuk mengacak-acak perdamaian dunia seperti yang telah dilakukan Trump namun justru konsekuen dan konsisten mendayagunakan kendali kemahakuasaan dirinya demi membangun dan memperkokoh perdamaian dunia.

Penulis adalah pembelajar geopolitik dunia serta pendamba perdamaian dunia.


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya