Satuan Kerja Khusus PelakÂsana Kegiatan Usaha Hulu MiÂgas (SKK Migas) menggandeng PT Garuda Indonesia Tbk untuk mendukung kegiatan migas di Indonesia. Saat ini, ada 147 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas yang menggunaÂkan jasa maskapai nasional itu.
"Kerja sama ini untuk meÂmaksimalkan penggunaan jasa dalam negeri yang dimiliki oleh Garuda dan mendukung kegiatan usaha hulu migas di Indonesia," ujar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam keterangannya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Penandatangan nota kesepaÂhaman alias Memorandum of Understanding (MoU) antara SKK Migas dan Garuda InÂdonesia itu sendiri dilakukan oleh Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Direktur Utama Pahala N. Mansyury di Jakarta, Jumat (13/10).
Menurut dia, kerja sama denÂgan Garuda Indonesia untuk jasa angkutan udara penumpang telah lama dijalin industri hulu migas. Pada nota kesepahaman yang baru ini, ruang lingkup kerja sama dikembangkan lebih luas lagi meliputi penyediaan jasa angkutan udara penumpang, peÂnyediaan jasa kargo, penyediaan jasa carter pesawat, dan lainnya. Potensial kerja sama lain yang bisa dijajaki kedua belah pihak adalah jasa katering dan fasilitas perawatan pesawat.
"Pelaksanaan kerja sama tersebut akan dirumuskan lebih lanjut secara rinci dalam bentuk perjanjian kerja sama yang disÂepakati oleh kedua belah pihak," ujar Amien.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan industri hulu migas dapat melakukan lebih banyak efisiensi dalam pengÂgunaan jasa angkutan udara penumpang dan jasa terkait lainnya. "Semangat efisiensi, percepatan serta operasi yang handal menjadi dasar pengemÂbangan kerja sama yang diÂlakukan oleh SKK Migas untuk menjawab tantangan operasi hulu migas," ujar Amien.
Dalam dua tahun terakhir, sebanyak 147 KKKS hulu migas tercatat menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang terdiri atas 70 KKKS tahap produksi dan 77 KKKS tahap eksplorasi. Dalam kurun waktu tersebut, realisasi pembelanjaan para KKKS untuk jasa penerbanÂgan Garuda mencapai sekitar Rp 336 miliar. Dalam tiga tahun ke depan, pembelanjaan ini diperkirakan akan mencapai Rp 600 miliar.
Menurut Amien, potensi penggunaan jasa angkutan udara masih terbuka lebar di sektor hulu migas. Selain untuk operasi rutin yang sudah ada, kebutuhan jasa angkutan udara yang lebih besar lagi adalah unÂtuk mendukung proyek-proyek infrastruktur besar industri hulu migas yang sedang dan akan berjalan. Potensi kebutuhan ini bertambah dengan adanya upaya SKK Migas untuk menÂdorong kegiatan eksplorasi di berbagai lokasi.
Kebutuhan layanan angkutan udara ini tidak hanya untuk transportasi pekerja, material, dan peralatan operasional dari KKKS saja, tetapi juga dari para kontraktor dan subkontraktor yang memperbesar potensi yang sudah ada. "Ini tentunya akan mendorong penciptaan
multiÂplier effect yang lebih besar disÂamping efisiensi dan percepatan yang diharapkan," katanya.
Direktur Utama Garuda InÂdonesia Pahala N. Mansury mengatakan, kerja sama Garuda dengan SKK Migas yang telah terjalin sejak 2010. Garuda tidak hanya memberikan dukungan berupa harga khusus untuk penerbangan domestik maupun internasional juga menyediakan fasilitas
dedicated corporate check-in counter di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Changi Airport Singapore, dan Bangkok International Airport. Selain itu,
fasilitas dedicated person-in-charge yang siap membantu SKK Migas dan KKKS terkait layanan penerÂbangan Garuda. "Kerja sama ini memberikan nilai tambah," katanya. ***