Berita

Foto: KBRI Oslo

Nusantara

Pemprov Papua Adakan Pertemuan Bisnis Di KBRI Oslo

SABTU, 14 OKTOBER 2017 | 07:15 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Didukung penuh oleh Kedutaan Besar RI di Oslo, Norwegia, delegasi Pemerintah Provinsi Papua telah mengadakan pertemuan bisnis dengan sejumlah perusahaan Norwegia.

Pertemuan berlangsung di kantor KBRI Oslo pada Kamis lalu (12/10). Delegasi Pemprov Papua dipimpin oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan SDA, Dr. Noak Kapisa, terdiri dari pejabat-pejabat Bapeda, Dinas Penanaman Modal, Dinas Lingkungan Hidup dan SDA, serta Balitbang Pemprov Papua.

Pertama-tama, mereka melakukan pertemuan dengan CEO Aqua Optima AS sebagai penyedia teknologi perikanan budidaya, dan Aqua Future yang terkenal di bidang kesehatan (vaksinasi) ikan.


Pertemuan kali ini ditujukan untuk meningkatkan kerjasama perikanan budidaya (aquaculture) yang saat ini telah terjalin antara Aqua Optima AS dengan Kabupaten Yapen, yang diharapkan mulai berproduksi awal tahun 2018, dan dengan Kabupaten Jayapura yang saat ini dalam tahap pembangunan.

"Dari pertemuan ini, Aqua Optima AS dan Pemprov Papua kiranya dapat membahas peluang dan potensi guna memperluas kerjasama serupa dengan kabupaten-kabupaten pantai lainnya di Provinsi Papua, bahkan di wilayah pedalaman Papua yang memiliki danau untuk pengembangan perikanan budidaya air tawar," kata Duta Besar RI untuk Norwegia, Yuwono A. Putranto, seperti disiarkan oleh KBRI Oslo.

Masih di tempat yang sama, delegasi melanjutkan pertemuan dengan CEO perusahaan KF Kaldera, Geofrost dan Multiconsult, yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur seperti pembuatan terowongan modern. Mereka menjajaki peluang kerja sama pembangunan tunnel atau terowongan di Papua yang sangat bermanfaat untuk jalan, irigasi dan waduk penampungan air (water dam), serta mendukung pembangunan sarana pembangkit listrik tenaga air (hydro power plant) yang ramah lingkungan.

"Teknologi tinggi yang dimiliki Norwegia sangat applicable untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua, khususnya jalan raya, yang menjadi salah satu prioritas pemerintah, baik pusat maupun daerah," tambah Dubes Yuwono.

Pertemuan selanjutnya dilakukan dengan Norwegian Agency for Development Cooperation (NORAD) guna bertukar pandangan mengenai perencanaan pembangunan. Dalam kesempatan ini, NORAD mengapresiasi perkembangan kerjasama REDD+ Indonesia-Norwegia untuk pengurangan emisi karbon, deforestasi dan degradasi hutan.

Ketua Delegasi Papua, Dr. Noak Kapisa, menekankan bahwa program-program yang dicanangkan NORAD perlu pula memasukan elemen pemberdayaan komunitas adat atau ulayat.

"Perlu koodinasi yang lebih baik antara NGO dan lembaga asing, seperti badan-badan PBB dengan Pemprov Papua dalam rangka pelestarian hutan dan peningkatan ekonomi rakyat, seperti pengembangan hasil hutan bukan kayu, misalnya madu, pemberdayaan hutan produksi dan peningkatan produktivitas pertanian masyarakat, antara lain kopi dan coklat," tutur Noak.

Seluruh agenda kunjungan kerja delegasi Pemprov Papua, yang dilakukan secara marathon selama 11-14 Oktober diakhiri pertemuan dengan AKER Solutions yang membahas alternatif solusi penyediaan energi di Provinsi Papua, yang sekaligus dapat mengurangi emisi karbon melalui pengembangan kombinasi teknologi sumber-sumber energi listrik yang ada saat ini, baik solar panel, batubara dan angin dengan teknologi Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) yang dimilikinya.

Teknologi ini, di samping mengurangi emisi karbon, sekaligus dapat menghasilkan methanol sebagai sumber energi yang dapat disimpan dan digunakan pada generator listrik secara mobile guna memenuhi kebutuhan listrik di wilayah terpencil (remote area). [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya