Berita

Net

Hukum

Lemkapi: Densus Anti Korupsi Mutlak Diperlukan

JUMAT, 13 OKTOBER 2017 | 21:58 WIB | LAPORAN:

Lembaga Kajian Kepolisian (Lemkapi) menilai pembentukan Detasemen Khusus Anti Korupsi Polri sangat dibutuhkan.

Menurut Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan, upaya pemberantasan korupsi oleh jajaran Polri dapat berjalan kuat lantaran penyidik polisi dan jaksa sebagai penuntut berada dalam satu atap. Syarat itu mutlak jika keberadaan Densus Anti Korupsi ingin setara dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebab selama ini, KPK kuat karena selain didukung anggaran juga diberi kewenangan besar, termasuk kewenangan melakukan penyadapan.

"Kami mengharapkan dukungan bapak presiden, DPR dan jaksa agung agar Densus Anti korupsi ini segera beroperasi,' ujar Edi kepada redaksi, Jumat (13/10).


Dia mengatakan bahwa praktik korupsi di Indonesia telah terjadi di mana-mana, dari kota hingga pelosok desa. Karena itu, negara butuh tim kepolisian dan kejaksaan yang kuat dan anggaran besar serta kewenangan cukup. KPK sendiri butuh dukungan polisi dan jaksa hingga ke pelosok desa untuk ikut serta memberantas korupsi, maka tim Polri juga harus ada satuan tugas di kewilayahan.

"Biar penyebaran personilnya merata dan cepat harus ada di wilayah-wilayah," kata Edi.

Lanjutnya, kendala lain yang selama ini dihadapi Polri dalam melakukan pemberantasan korupsi seperti ketersediaan anggaran dan kesejahteraan penyidik yang minim. Walau selama ini anggaran operasional untuk penanganan korupsi sebesar Rp 208 juta per kasus tetapi kesejahteraan penyidik masih jauh tertinggal karena gajinya masih menggunakan standar gaji polisi.

"Kami berpendapat, biar jalan, anggaran operasional harus sejalan dengan kesejahteraan penyidiknya. Saat ini Polri mengajukan bentuk densus dengan anggaran  Rp 2,6  triliun dengan jumlah personil 3.560 personil," demikian Edi. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya