. Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Eddy Ganefo menilai proses seleksi lelang jabatan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan sudah sangat tepat.
Prinsip-prinsip lelang jabatan menurut Eddy adalah mengedepankan atau menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat. Dan proses seleksi serta fit and proper test dilakukan dengan jujur, akuntabilitas, objektif dan transparan.
"Kami mendukung dan mengapresiasi metode seleksi perekrutan lelang jabatan oleh Kementerian Perhubungan karena lebih objektif dan transparan," kata Eddy di Jakarta, Kamis (12/10).
Selanjutnya kata Eddy, tujuan lelang jabatan adalah menjual sesuatu untuk mendapatkan pembeli dengan penawaran tertinggi. Jika jabatan yang dilelang maknanya bahwa orang tersebut bernilai atau bisa dikatakan memiliki penawaran tertinggi hingga akhirnya mendapatkan jabatan yang dilelang.
Eddy menyarankan agar proses lelang jabatan ini harus profesional dan jauh dari kepentinga partisan dan politik sehingga ditakutkan bakal merusak birokrasi.
"Faktor loyalitas calon nantinya, harus benar-benar diimbangi oleh kompetensi dan kelayakan calon tersebut, sehingga struktur birokrasi benar-benar bisa berjalan dengan baik," katanya.
Kementerian Perhubungan melakukan lelang jabatan Jenderal Perhubungan Laut setelah ditinggal kosong pejabat lama Antonius Tonny Budiono karena terciduk KPK atas dugaan suap Rp 20,74 miliar.
Dari 15 kandidat, terjaring tiga calon dan pada Selasa (10/10) dan Rabu (11/10), panitia seleksi telah menggelar wawancara calon pimpinan Madya Dirjen Perhubungan Laut itu.
Ketiganya adalah Direktur Utama PT Inka (Persero), Agus H Purnomo, Direktur Utama PT Arial Niaga Nusantara, Johnson W Sutjipto, dan Sekretaris Dirjen Perhubungan Laut Dwi Budi Sutrisno.
[rus]