Berita

Gatot Nurmantyo/Net

Jaya Suprana

Membeli Undang Undang

RABU, 11 OKTOBER 2017 | 07:51 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

DEMI mencegah keliru kutip maka lebih aman saya melakukan copy-paste sebuah berita Kompas.com pada 7 Oktober 2017 sebagai berikut:

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo saat ini sedang bingung. Sebab, banyak aturan yang tak bisa dipangkas karena kewenangannya dibatalkan Mahkamah Konstitusi.

"Sekarang Presidennya bingung. Banyak sekali peraturan. Begitu Mendagri (Tjahjo Kumolo) memapras 3000 aturan, MK bilang enggak boleh. Bingung," kata Gatot di Gedung Pusat Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Jumat malam (6/10/2017).


Alhasil, kata Gatot Presiden Jokowi pun mengeluh. Alasannya, tak lain karena kewenangan Mendagri untuk memangkas Peraturan Daerah (Perda) Provinsi tersebut dibatalkan MK.

"Akhirnya bingung sekarang. Pak Jokowi ngomong sama saya, dikurangi sama MK enggak boleh (membatalkan Perda)," ujar Gatot. 

Meski mengatakan pemerintah sedang kesusahan untuk memangkas sejumlah aturan yang ada namun di lain sisi Gatot justru menyindir aturan di Tanah Air yang bisa dibeli.

"Saya ceramah di kampus. Saya tanya, kalau suatu saat kamu punya negara, negaranya ekuator, kemudian dalam kondisi krisis, penduduknya bakal kelaparan, melihat Indonesia apa yang akan dilakukan?" tanya Gatot yang dijawabnya sendiri.

"Mahasiswanya cerdik, menjawab saya beli UU pak!"


Humor Kelas Langitan

Setelah membaca berita tersebut, sebagai penggagas humorologi serta pembelajar humor, saya pribadi kagum atas selera humor Panglima TNI yang terbukti mampu menangkap makna kejenakaan sekaligus kearifan humor kelas langitan yang terkandung pada jawaban sang mahasiswa cerdik atas pertanyaan apa yang akan dilakukan apabila suatu saat negara dalam kondisi krisis sehingga penduduknya bakal kelaparan.

Jawaban sang mahasiswa akan membeli UU memang sekilas terkesan jenaka namun sebenarnya memang merupakan kenyataan di Indonesia masa kini.

Berdasar pengamatan dan pengalaman saya pribadi memang apabolehbuat kenyataan Indonesia masa kini sudah mulai bergeser dari negara hukum menjadi negara industri hukum.

Wani Piro


Tidak kurang dari seorang Gus Dur sampai tega hati memodifikasi teks lagu "Maju Tak Gentar Membela Yang Benar" menjadi "Maju Tak Gentar Membela Yang Bayar" sebab hukum memang sudah menjadi sejenis komoditas industri yang bisa dibeli oleh siapa saja yang mau dan mampu membayar harganya. 

Pameo tajam ke bawah, tumpul ke atas juga berganti menjadi tajam ke yang tidak mampu bayar, tumpul ke yang mampu bayar. Tradisi “wani piro” yang terkandung pada budaya amplop juga menjadi sejenis kewajaran pada lembaga legislatif Nusantara masa pancaroba akil baligh transisi demokrasi.

Jawaban cerdik sang mahasiswa tentang membeli UU memang spontan memicu kesan jenaka namun lambat laun menyelinapkan suasana memprihatinkan bahkan disusul kemudian menyakitkan ke lubuk sanubari serta nurani mereka yang masih meyakini makna luhur yang terkandung pada sila-sila kemanusiaan adil dan berada serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [***]

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya