Berita

Net

Hukum

Pembawa Pesan Sekjen Kemendagri Pastikan Irman Tidak Kenal Novanto

SENIN, 09 OKTOBER 2017 | 19:34 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Dirjen Dukcapil Kementrian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh mengaku pernah menjadi pengantar pesan tentang Ketua DPR Setya Novanto dari mantan Sekjen Kemendagri Diah Anggraini kepada terdakwa Irman.

Dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta hari ini (Senin, 9/10), Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdul Basir bertanya tentang isi pesan yang dibawa Zudan kepada Irman yang berhubungan dengan Novanto.

Zudan kemudian menjelaskan bahwa pesan itu disampaikan Diah kepadanya pada 2014, saat dirinya masih menjabat sebagai Biro Hukum Kemendagri.


"Tahun 2014 pada waktu itu Bu Diah sambil berjalan mengatakan 'dik tolong sampaikan Pak Irman tidak kenal Pak Setya Novanto'," papar Zudan menjawab pertanyaan Jaksa.

Namun demikian, Zudan mengaku baru menyampaikan pesan itu ke Irman satu tahun kemudian. Saat pesan disampaikan, Irman justru mengaku ke Zudan bahwa dirinya tidak kenal dengan Novanto.

"Saya bertanya ke Pak Irman, Pak Irman kenal Pak Setya Novanto? Tidak kenal Pak (jawab Irman). Dulu Bu Diah pernah bercerita kalau ada yang tanya Pak Irman, jawab tidak kenal Pak Setya Novanto," kata Zudan.

Pengakuan Zudan mengagetkan jaksa, majelis hakim, hingga pengunjung sidang karena bertolak belakang dengan pengakuan Irman. Zudan yang menjadi pembawa pesan khusus Diah saat itu kembali menegaskan bahwasanya Irman memang tidak mengenal Novanto berdasarkan pengakuan Irman sendiri kepadanya. Meski di satu sisi pesan khusus Diah tersebut belum disampaikan kepada Irman.

Pada persidangan sebelumnya, pernyataan Irman mengenai pertemuan Novanto dengan Andi Narogong dan keduanya saling mengenal juga dibantah oleh Andi saat menjadi saksi dimana Irman dan Sugiharto duduk sebagai terdakwa.

Andi mengaku hanya sekali bertemu dengan Novanto. Pertemuan dilakukan untuk menawarkan kaos dan atribut kampanye untuk Partai Golkar. Namun demikian, penawaran langsung ditolak Novanto yang saat itu menjawab sebagai bendahara umum Golkar dengan alasan penawaran Andi terlampau mahal.

Bahkan, saksi lainnya M Nazarudin (mantan bendum Demokrat) dalam kesaksiannya mengaku tidak tahu menahu keterlibatan Novanto yang memang tidak pernah ditemuinya dalam megaproyek tersebut, seperti pernyataan Irman.

Sementara saksi lainnya, Paulus Tanos yang menjadi pemenang tender proyek KTP-el mengaku nama Novanto hanya dicatut oleh Andi Narogong agar diikutsertakan dalam proyek. [wah] ‎

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya