Berita

Novel Baswedan/Net

Politik

Mata Novel Mulai Terang, Kasusnya Kian Tenggelam

SENIN, 09 OKTOBER 2017 | 09:19 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Perkembangan kesehatan dan proses penyembuhan mata penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mulai menunjukkan tanda-tanda positif.

Begitu jelas Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak yang juga sahabat karib Novel Baswedan dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/10).

Dahnil menjelaskan bahwa setelah operasi tahap pertama pada mata sebelah kiri Novel tanggal 17 Agustus 2017 yang lalu, normalnya Novel akan masuk kamar operasi kembali untuk operasi tahap kedua 3 hingga 4 bulan setelah operasi pertama dilaksanakan.


"Namun, kehendak Allah SWT di atas segalanya, karena terjadi akselerasi penyembuhan, maka Insya Allah, Novel tidak perlu menunggu 3 hingga 4 bulan lagi untuk melakukan operasi tahap kedua, dan akan dilakukan operasi tahap kedua pada sekitar pertengahan bulan Oktober ini," jelasnya.

Pertengahan November, sambung Dahnil, Novel akan kembali ke Tanah air dan bertugas di KPK.

"Novel tentu, sudah tidak sabar kembali bertugas sebagai penyidik KPK, untuk menuntaskan berbagai PR kasus-kasus korupsi yang ia tangani," sambung Dahnil.

Berbeda dengan kondisi kesehatan mata Novel yang mengalami percepatan penyembuhan dan semakin terang untuk melihat. Kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan yang ditangani Kepolisian, setelah 180 hari atau lebih dari 6 Bulan, justru sampai detik ini terasa semakin gelap dan tidak jelas.

Padahal berbagai media dan kelompok masyarakat sipil telah menyampaikan banyak hal secara terbuka terkait dengan dugaan-dugaan siapa pelaku penyiraman terhadap Novel. Tetapi, perkembangannya tetap gelap gulita.

"Nihil perkembangan, justru semakin kusut dan kabur dengan berbagai tuduhan dugaan kriminalisasi yang dialamatkan kepada Novel, siapa teroris-teroris penyerangan tersebut dan apa latar belakang penyerangannya," pungkasnya. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya