Berita

Foto/Net

Hukum

KPK Harus Cerdas Dalam Menelusuri Aset Nursalim

JUMAT, 06 OKTOBER 2017 | 19:52 WIB | LAPORAN:

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo mendukung penuntasan kasus dugaan korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Langkah untuk menuntaskan kasus tersebut bisa dengan mengusut aset pemilik saham Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) Sjamsul Nursalim. Sjamsul salah satu obligor yang mendapatkan Surat Keterangan Lunas (SKL) dari tersangka eks Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional Sjafruddin Temenggung.

Agus menyarankan upaya tersebut harus dilakukan dengan cara yang cerdas. Namun Agus tidak menjalaskan cara cerdas yang dimaksud, lantaran khawatir bisa menggagalkan upaya KPK tersebut.


"Ya itu terserah KPK. Untuk menangkap koruptor yang kuat, banyak duit dan relasi memang harus cerdas. Kita dukung saja upaya KPK (menuntaskan kasus BLBI)," ujar Agus saat dihubungi kantor berita politik RMOL, Jumat (6/10).

Sejauh ini KPK telah memanggil sejumlah saksi untuk menuntaskan kasus tersebut. Mulai dari mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli, mantan Menko Ekuin Kwik Kian Gie, mantan Menteri BUMN Laksamana Sukardi hingga Artalyta Suryani atau Ayin, pengusaha yang diduga memiliki kedekatan dengan Nursalim.

Namun demikian, hingga kini KPK belum pernah memeriksa Nursalim. Nama Bos PT Gajah Tunggal itu pernah masuk dalam agenda pemeriksaan penyidik pada 29 Mei dan 25 Agustus 2017, akan tetapi Nursalim mangkir dari pemeriksaan KPK.

Keterangan Nursalim sangat diperlukan dalam penyelesaian kasus ini. Sebab, BDNI mendapatkan SKL dari Sjafruddin meski masih memiliki utang sebesar Rp3,7 triliun dari Rp4,8 trilun. Nursalim baru membayar Rp1,1 trilun melalui aset tambak udang PT Dipasena di Lampung. Dalam kasus ini,  baru Sjafruddin yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. [nes]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya