Berita

Pertahanan

Keberpihakan TNI Pada Rakyat Paling Mendapat Sorotan

KAMIS, 05 OKTOBER 2017 | 16:01 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kiprah dan kinerja Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu mendapat sorotan para pengguna media sosial, khususnya Twitter. Sepanjang 3 Oktober 2016-3 Oktober 2017, percakapan tentang TNI di Twitter mencapai 2.201.103 yang dihadirkan dari sebanyak 254.286 akun.

Hal itu berdasarkan temuan Indonesia Indicator (I2), sebuah perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis dengan menggunakan software AI (Artificial Intelligence).

Dalam riset bertajuk "TNI dalam respons Netizen" itu, I2 juga menemukan gejolak situasi politik belakangan ini memengaruhi percakapan netizen terhadap TNI. Dalam 10 frasa terbanyak disebut TNI adalah Komunisme, Ulama, Rakyat, Demonstrasi, Senjata, Makar, Pilkada, Bencana, Australia, dan Korupsi.

Tujuh frasa diantaranya berkaitan dengan suhu politik di dalam negeri. Dalam hal ini, netizen banyak menyapa TNI untuk senantiasa menjaga netralitas dan keberpihakannya pada masyarakat-bahkan lebih khusus lagi mereka menyebut dengan istilah "rakyat" dan "ulama".

"Mereka menyandarkan harapan, memberi apresiasi, menyatakan dukungan, antusiasme dan dan kepercayaannya pada TNI pada kasus-kasus tertentu. Khususnya pada gejolak politik dan pilkada, warganet menyebut langsung agar TNI menjaga netralitas serta keberpihakannya pada rakyat dan ulama," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang dalam keterangannya, Kamis (5/10).

Rustika memaparkan, kedekatan dan keberpihakan TNI pada masyarakat dalam kasus yang sensitif menjadi salah satu hal yang paling disorot netizen. Isu terbesar perbincangan terbesar dalam setahun terakhir adalah mengenai kekhawatiran akan munculnya komunisme di Indonesia.

Meski perbedaan pandangan yang tajam mengenai komunisme berlangsung cukup sengit di Twitter, di lini masa terlihat bahwa dukungan netizen terhadap ajakan Panglima TNI untuk nonton bersama alias nobar film G30S/PKI. Menurut dia, percakapan tentang komunis yang dibicarakan sepanjang September tersebut telah menjadikan puncak percakapan terbesar mengenai TNI dalam setahun terakhir.

"Isu TNI masih menjadi magnet bagi netizen laki-laki dan mereka yang berusia muda. Sebanyak 148.542 akun (67,5%) percakapan dilakukan oleh netizen laki-laki, sementara perempuan sebanyak 71.587 akun (32,5%)," ucapnya.

Mereka yang paling banyak merespons TNI adalah netizen generasi Z dan generasi Y atau dikenal dengan kaum milenial. Sebanyak 35,3% berasal dari percakapan netizen usia 18-25 tahun (67771 akun), dan mereka dengan rentang usia 26-35 tahun sebanyak  34,6% (66.764 akun). Netizen berusia di atas 35 tahun ditengarai berjumlah 44.314 akun atau sebesar 23%. Sisanya mereka yang berusia di bawah 18 tahun. [zul]

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

UPDATE

Prabowo Akui Kapan Pun Siap Berkomunikasi dengan Megawati

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:57

Gandeng Polisi Thailand, Bareskrim Terus Cari Keberadaan Fredy Pratama

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:50

DPRK Banda Aceh Usulkan Rancangan Qanun Kemudahan Penanaman Modal

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:41

Pertamina Berikan Langkah Nyata Kelola Keberlangsungan Air

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:26

Sempat Disembunyikan, KPK Berhasil Temukan Mobil Pajero Sport Dakar Milik SYL

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:23

Seoharto Diusulkan Pahlawan, Sejarawan Khawatir Masyarakat Lupa Akan Cita-cita Reformasi

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:16

Sejarawan Sebut Jokowi Hapus Cita-cita Reformasi yang Dibangun Sejak 1998

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:07

Makin Sibuk, Prabowo Semakin Teliti Memanajemen Waktu

Rabu, 22 Mei 2024 | 20:57

JK: Rekonsiliasi Tak Harus Gabung Prabowo-Gibran

Rabu, 22 Mei 2024 | 20:51

Aripay Tambunan: Pemilu jadi Brutal Karena Mengedepankan Uang

Rabu, 22 Mei 2024 | 20:41

Selengkapnya