PEMBERONTAKAN tidak hanya dilakukan PKI. Ada DI/TII, Permesta, PGRS/Paraku, Fretelin, RMS, OPM, GAM. Tapi hanya PKI yang paling berbahaya. Manuver taktikalnya canggih. Hanya PKI yang sanggup membunuh enam jenderal TNI.
Bila DI/TII, RMS, OPM mengusung sentimen religius-tribal nasionalistik sentimen, PKI menginkorporasi spirit kontradiksi kelas.
Konsep "kontradiksi kelas" berasal dari teori "antagonisme kelas". Dia adalah khas Marxis dan Anarkisme Mikhael Bakunin. Enggak ada duanya. Antagonisme antara bourgeois dan kaum buruh mengharuskan proletariat mengusung class struggle.
Exponen komunis macam Marx, Engels, Lenin, Stalin, Mao Zedong, Che Guevara, Muso, Tan Malaka, Aidit, Sudisman, Abimael Guzmán (Sendero Luminoso) sampai komunis modern seperti James Petras, percaya
class struggle harus dilakukan dengan angkat senjata. Alhasil, Ir Sakirman (Polit Biro CC-PKI) terlibat pembunuhan adik kandungnya, Mayjen S. Parman.
Di antara semua klik pemberontak Anti Pancasila dan NKRI, hanya PKI/Komunis punya konsep MDH (materialisme, dialektika, historis). Konsep ini bisa diekstrimkan menjadi
The End Justifies The Means atau menghalalkan segala cara. Misalnya, bila kondisi objektif hasil analisa dialektis dan historis tidak memungkinkan komunis merilis pemberontakan bersenjata, maka komunis akan masuk parlemen, pura-pura Pro Pancasila, naik haji, nyatakan diri paling religius, paling bhineka dan paling nasionalistik. Pokoknya "paling-paling" deh.
Komunis bisa bermuka dua. Di satu sisi mengklaim paling pro buruh dan rakyat. Eh praxisnya Pro Ahok. Main gila dengan taipan. Apologetiknya, itu sekedar taktik. Mau rampas duit taipan sebagai biaya perjuangan besar. Bagi saya,
That's Communist Bullshit.
Fakta historisnya, DN Aidit pernah merilis taktik menunggangi Presiden Sukarno. Itu brilian. Cara paling ampuh,
short cut, biaya minimal untuk berkuasa.
Not yet fully in power, mereka sudah berani bunuhi para jenderal. Mayor Jenderal Suharto mematahkan konspirasi komunis. Enggak heran, komunis paling benci kepada Pak Harto dan keluarganya. Sampai sekarang, Pak Harto dan TNI difitnah macem-macem. [***]
Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KOMTAK)