. Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto menjelaskan langsung kepada Presiden Joko Widodo terkait penyalahgunaan obat daftar G yang saat ini marak di tengah masyarakat.
Dalam acara Pencanangan Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Lapangan Utama Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (3/10), Kabareskrim diminta oleh Presiden untuk memaparkan langsung bahaya dari obat keras daftar G itu.
"Ya, diterangkan aja, gimananya," tanya Presiden ke Ari.
"Baik Pak. Peran serta sekolah yang betul-betul bisa lebih dekat ke anak-anak karena untuk obat daftar G itu, penggunanya pada usia produktif yaitu anak-anak sekolah dan yang putus sekolah," jelas Ari.
Tidak puas dengan jawaban itu, Presiden meminta Kabareskrim untuk lebih merinci solusi menghadapi peredaran obat-obatan keras yang makin memprihatinkan itu.
"Kalau kita lihat pola hidup saat ini, orang tua tidak ada di rumah. Berangkat pagi, pulang malam karena semua bekerja. Sehingga anak-anak kurang terawasi. Tentunya harapan kami, dari aspek penegakan hukum, anak sebagai generasi muda tentunya perlu kita jaga. Yang paling dekat dengan mereka adalah sekolah ataupun guru-guru sekolah," jelas Ari.
Pada level pendidikan, perwira bintang tiga itu menekankan pentingnya sistem kurikulum pendidikan yang berbasis kepada pembangunan karakter.
"Untuk itu diharapkan agar mereka (sekolah dan guru-guru) bisa mengawasi dan memberikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya pembinaan karakter agar juga saat dewasa nanti memiliki sifat, sikap dan mental yang berkarakter," kata Ari.
Usai mendengarkan penjelasan itu, sambil tersenyum, Presiden lalu menyalami dan menyatakan rasa terima kasihnya atas masukan menurut aspek penegakan hukum yang disampaikan oleh Kabareskrim.
Pemberantasan obat ilegal dan penyalahgunaan obat, memang perlu didukung oleh seluruh pihak. Seperti yang hadir dalam acara ini yaitu mulai dari pelaku kesehatan serta pejabat BPOM, Kepolisian, dan Kementerian Kesehatan.
Presiden hadir didampingi oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo. Turut hadir juga Kepala BPOM, Penny K Lukito. Selain itu, terlihat juga Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.
[rus]