Berita

Jaya Suprana

Mengejawantahkan Semangat Kerakyatan

MINGGU, 01 OKTOBER 2017 | 08:30 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

TERBERITAKAN menjelang akhir September 2017, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sempat terkejut ketika melihat sebuah rumah yang telah diperbaiki dalam program bedah rumah ternyata dihuni 36 orang. Saat tiba di rumah bercat hijau itu, Djarot disambut sebagian penghuni rumah yang sudah berbaris kompak mengenakan pakaian berwarna merah. "Terima kasih Pak Djarot," ujar mereka serentak.  

Pada kesempatan itu Djarot menyampaikan salam dari Ahok kepada warga Cilincing. Seorang penghuni rumah bernama Suratih menyatakan ada 7 kepala keluarga (KK) yang tinggal di rumah itu. Sebelum dibedah, langit-langit rumah mereka sangat rendah sehingga sering membuat kepala mereka terbentur. Saat malam hari, setiap ruangan bisa ditempati tujuh orang, sedangkan saat hujan para penghuni rumah tidak bisa tidur karena atap rumah pasti bocor. Maka para warga bersyukur sekali atas program bedah rumah. Setelah dibedah, penghuni rumah memang masih berdesakan di dalamnya. Sebab ukuran rumah mereka tidak berubah meski sudah direnovasi. Namun, Suratih mengatakan rumahnya lebih nyaman dihuni setelah dibedah.

Kerakyatan
Saya terharu ketika membaca berita tentang gelora semangat kerakyatan Djarot Saiful Hidayat sebagai Gubernur Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama. Djarot membuktikan diri sebagai seorang kader PDIP yang benar-benar tulus mengejawantahkan semangat kerakyatan yang tersirat di dalam mazhab marhaeinisme Bung Karno menjadi kenyataan sikap dan perilaku yang benar-benar tulus berpihak bagi wong cilik alias rakyat jelata. Kerakyatan Djarot jelas bukan sekedar pencitraan apalagi kampanye politik sebab masa jabatan sebagai Gubernur Jakarta segera berakhir untuk digantikan oleh Anies Baswedan.

Saya terharu ketika membaca berita tentang gelora semangat kerakyatan Djarot Saiful Hidayat sebagai Gubernur Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama. Djarot membuktikan diri sebagai seorang kader PDIP yang benar-benar tulus mengejawantahkan semangat kerakyatan yang tersirat di dalam mazhab marhaeinisme Bung Karno menjadi kenyataan sikap dan perilaku yang benar-benar tulus berpihak bagi wong cilik alias rakyat jelata. Kerakyatan Djarot jelas bukan sekedar pencitraan apalagi kampanye politik sebab masa jabatan sebagai Gubernur Jakarta segera berakhir untuk digantikan oleh Anies Baswedan.

Tragedi Penggusuran
Insya Allah, pada sisa masa jabatan sebagai Gubernur Jakarta, Djarot juga  berkenan mengunjungi para rakyat yang jatuh sebagai korban penggusuran di masa Gubernur Jakarta pendahulu Djarot. Misalnya para korban penggusuran yang dilakukan secara paksa serta sempurna melanggar hukum oleh pemerintah Jakarta masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di Bukit Duri pada tanggal 28 September 2016. Kini sekitar 20 KK atau sekitar 60 warga korban penggusuran terpaksa mengungsi ke sebuah asrama darurat di kawasan Poncol, Bukit Duri.  

Apabila Gubernur Djarot kebetulan tidak tahu di mana letak Rumah Poncol yang dihuni 20 KK dan puluhan warga tergusur tersebut, dengan senang hati pejuang kemanusiaan Sandyawan Sumardi bersama para anggota lembaga kemanusiaan Ciliwung Merdeka yang kebetulan ikut menjadi korban tergusur akan dengan senang hati memandu Gubernur Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengunjungi dan menyapa warga Jakarta yang alih-alih beruntung memperoleh bantuan berkat masuk program rumah bedah, malah sengsara jatuh sebagai korban penggusuran maka terpaksa hidup berdesak-desakan di Rumah Poncol sebagai tempat pengungsian akibat tragedi penggusuran Bukit Duri 28 September 2016. [***]

(Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, saksi hidup tragedi penggusuran Bukit Duri 28 September 2016)

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya