Berita

Ilustrasi

Jaya Suprana

Kelirumologi Film Sejarah

SABTU, 30 SEPTEMBER 2017 | 13:48 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

AKHIR-akhir ini muncul polemik mengenai akurasi film G30S versi Orba. Manusia tidak sempurna maka segenap buatan manusia termasuk atau bahkan apalagi film sejarah serta merta juga mustahil sempurna.

Sejarah mustahil sempurna sesuai dengan fakta yang terjadi pada kenyataan akibat sejarah memang niscaya nisbi subyektif terkait pada kehendak, selera dan pemahaman sang manusia yang menyusun sejarah. Akibat manusia mustahil sempurna maka sejarah yang disusun manusia mustahil sempurna serta merta dengan sendirinya adalah wajar bahwa film sejarah juga mustahil sempurna.

Aneka Keliru


Lihat saja film King Kong produksi tahun 2005 garapan Peter Jackson menampilkan adegan tahun 1933 dengan bangga menampilkan sebuah kapal dengan nama Surabaya padahal pada kenyataan masa itu nama Surabaya sebenarnya masih ditulis dengan ejaan era Kolonial VOC yaitu Soerabaja .   

Atau film legendaris tak lekang dimakan zaman "The Sound of Music" berlatar belakang adegan pasar di Salzburg pada masa awal Perang Dunia II gegabah menampilkan kotak-kotak buah-buahan dengan logo tulisan "Product From Israel", sementara negara Israel baru resmi didirikan setelah Perang Dunia II usai.

Atau film Spartacus garapan Stanley Kubrik dengan skenario karya Dalton Trumbo menampilkan sebuah adegan barisan laskar Romawi di mana tampak ada pergelangan tangan seorang serdadu Romawi mengenakan arloji alias jam tangan yang jelas belum eksis pada zaman Romawi kuno.  

Sebuah van sekilas tampak lewat di latar belakang salah satu adegan film "Ben Hur" produksi tahun 1959.  

William Wallace yang diperankan Mel Gibson dalam film Braveheart produksi abad XX mengenakan kilt (gaun tradisional Skotlandia ) yang belum digunakan pria Skotlandia sampai kira-kira 300 tahun setelah William Wallace wafat.

Menurut film pemenang piala Oscar 1996 kategori film terbaik yang dibintangi, disutradarai sekaligus diproduksi Mel Gibson ini, William Walace memimpin pemberontakan Skotlandia melawan Inggris pada akhir abad XIII, diam-diam selingkuh dengan istri Edward I, yaitu Isabella dari Perancis, dan menghasilkan Raja Edward II dari hubungan gelap itu.

Tapi berdasarkan buku-buku sejarah, Isabella baru berusia 3 tahun pada saat Wallace memimpin pemberontakan Skotlandia melawan Inggris tersebut terjadi, dan Edward II baru lahir 7 tahun setelah kematian Wallace.

The Other Boleyn Girl

Tidak kalah kaya kekeliruan adalah film berjudul "The Other Boleyn Girl" garapan sutradara Justin Chadwick digarap di Inggris tahun 2008 dibintangi Natalie Portman, Scarlett Johansson, Eric Bana, Benedict Cumberbatch. Dalam film sejarah tentang dua bersaudari Boleyn tersebut, Anne Boleyn yang sensual diperankan oleh Natalie Portman ditampilkan sebagai sulung tiga Boleyn bersaudara padahal menurut catatan sejarah formal yang kini masih berlaku, Mary dilahirkan tahun 1500 disusul Anne tahun 1501 dan George tahun 1503.

Di dalam film garapan Chadwick, setelah kemelut asmara yang gagal dengan raja Inggris, Henry VIII, Anne sempat hijrah ke Perancis padahal sejarah mencatat data bahwa Anne ke Perancis pada usia 12 tahun.  Diperankan secara lugu oleh Scarlet Johansson , Mary Boleyn ditampilkan sebagai gadis perawan suci sebelum menikah dengan William Carey padahal raja Perancis, Francis, sempat menghujat Mary sebagai "a great whore more infamous than the rest" berdasar fakta sepak terjang syahwatiah Mary di kalangan kekeratonan Perancis.

Dari perselingkuhan dengan Henry VIII, pertamanya Mary bukan melahirkan bayi lelaki seperti dikisahkan di dalam film "The Other Boleyn Girl" sebab bayi yang pertama dilahirkan Mary adalah perempuan yang sempat tidak diakui sebagai anak oleh Henry VIII. Dalam film, didramatisir bahwa Mary ditangkap, diadili dan dihukum atas tuduhan inses yang tidak tercatat di beberapa lembaran sejarah tulisan para ahli sejarah kerajaan Inggris.

Tidak jelas apakah sang film atau sang sejarah yang keliru. Namun rasanya mustahil bahwa kedua pihak sama-sama benar.

Penulis adalah pendiri Pusat Studi Kelirumologi


Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya