Majelis Hakim sidang tindak pidana korupsi (Tipikor) kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP dengan terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong menghadirkan saksi yakni anggota tim yang ditunjuk sebagai pelaksana pengadaan E-KTP, Johanes Richard Tanjaya alias Johanes Tan.
Dalam kesaksiannya, Johanes mengakui bahwa dia terlibat dalam proyek E-KTP karena diajak oleh Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri saat itu, Irman.
"Iya benar," akunya menanggapi pertanyaan dari hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jum'at (29/9).
Dia juga mengakui bahwa bersama Andi Narogong dan para pengusaha lain, sering berkumpul dan menyiapkan teknis pengadaan E-KTP. Mereka bahkan memiliki sebuah kantor khusus di sebuah ruko di Fatmawati, Jakarta Selatan. Disana, mereka berkantor sekira lebih dari 6 bulan. Segala fasilitas pun disediakan oleh Andi Narogong.
"Iya kami dikasih ruangan (oleh terdakwa)," kata dia menjawab pertanyaan Hakim Anwar.
Meski bekerja selama enam bulan, Johanes mengaku tidak pernah digaji. Kehadirannya dalam proyek itu hanya karena kebanggaan jika proyek E-KTP bisa rampung dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dengan baik. Namun dalam perjalanannya, karena merasa tidak cocok dengan Irman, dia pun mundur dari proyek itu.
Namun, diakui Johanes beberapa waktu sebelum dia mundur dari proyek senilai Rp 5,9 triliun itu, salah satu orang dekat Menteri Dalam Negeri ketika itu, Gamawan yang bernama Hendra, pernah mengenalkan dia dengan adik kandung Gamawan, Azmin Aulia.
"Saya pernah dipanggil Hendra di kantor Azmin Aulia. Kemudian saya ajak saudara Jimmi Iskandar alias Bobi untuk datang ke kantor Azmin Aulia, adik Gamawan Fauzi di Kompleks Gran Wijaya.
"Pada saat itu saya dikenalkan hendra dengan Azmin mulia. Betul?," tanya Hakim Anwar mengkonfirmasi pernyataan Johanes di BAP.
"Betul yang mulia," timpal Johanes.
Johanes juga diperkenalkan Hendra dengan Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra Paulus Tanos. Kata Johanes, orang dekat Azmin Aulia itu cukup berpengaruh dalam proyek E-KTP.
"Saat itu Paulus datang di Fatmawati, kenalan dengan kami. Ok Pak," bebernya.
[san]