Berita

Foto/Net

Bisnis

3 Industri Terbukti Jual Gula Rafinasi Ke Pasar

Hasil Pengawasan Kemendag
JUMAT, 29 SEPTEMBER 2017 | 10:09 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah diam-diam mengawasi isu merembesnya gula rafinasi di pasar umum. Selama semester I-2017, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berhasil menyita 21,3 ton komoditas tersebut sekaligus mengungkap pelakunya.

 Direktur Jenderal Perlindun­gan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Syahrul Mamma mengungkapkan, barang bukti tersebut didapatkan dari ber­bagai toko dan pedagang pasar.

"Berdasarkan hasil penga­wasan, gula rafinasi yang dia­mankan berasal dari tiga pelaku industri makan minuman (ma­min) di Ciawi," ungkap Syahrul saat melakukan pemusnahan barang bukti tersebut di halaman Kemendag, di Jakarta, kemarin.


Menurutnya, pemusnahan dilakukan mengikuti amanah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Dan, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perdagangan Antar Pulau.

Pemusnahan gula tersebut disaksikan juga oleh Sekretaris Jenderal (Sejken) Kemendag Karyanto Suprih dan perwakilan pelaku usaha. Selain gula, Ke­mendag juga membakar daging beku sudah kedaluwarsa seban­yak 47,9 ton. Pada kesempatan ini, pemusnahan hanya dilakukan 2 ton gula dan 2 ton daginguntuk sisanya nanti akan dimusnahkan oleh pelaku usaha.

Syahrul menjelaskan, pihaknya sudah memberikan sanksi ter­hadap tiga perusahaan yang melakukan pelanggaran. Ke­mendag telah memerintahkan produsen menghentikan pasokan gula rafinasi pada pelaku industri yang merembeskan gula rafinasi ke pasar. "Sanksi diberikan untuk menciptakan efek jera bagi pen­jual," imbuhnya.

Dia mengaku kecewa dengan masih maraknya peredaran gula rafinasi di pasar. Padahal seharus­nya, peruntukan gula rafinasi han­ya untuk kebutuhan industrisaja, bukan untuk diperjualbelikan di tingkat konsumen akhir.

Saat ditanya nama ketiga perusahaan tersebut, Syahrul enggan menyebutkannya.

Sekjen Kemendag Karyanto Suprih meminta, pengusaha lain tidak mengulangi kejadian yang sama. "Ini pesan kepada pelaku usaha bahwa janganlah main-main dengan ketentuan," tegasnya.

Meski begitu, Karyanto mengaku kurang puas dengan temuan yang hanya 21,3 ton. Sebab jumlah tersebut masih jauh dari jumlah kebocoran gula rafinasi ke pasar yang diperkira­kan mencapai 300 ton per tahun. Sekadar informasi, di Indonesia, ada dua jenis gula pasir yang beredar. Pertama, gula rafinasi (GKR) yakni gula yang hanya diperuntukkan untuk industri makanan dan minuman (mamin). Kebutuhan gula ini diperkirakan 3 juta ton per tahun. Hampir seluruh bahan baku gula rafinasi dari im­por. Harganya pun relatif murah yakni kisaran Rp 8.000-9.500 per kilogram (kg). Kedua, gula kristal putih (GKP) untuk dijual di pasar umum atau konsumsi masyarakat. Gula ini rata-rata diproduksi pabrik gula dalam neg­eri. Kemendag telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) gula kristal Rp 12.500 per kg.

Merembesnya gula rafinasi ke pasar umum selama ini disinyalir sebagai penyebab tidak terserap­nya gula petani di pasar umum. Hal tersebut juga menyebabkan harga gula jatuh. Kondisi ini yang menjadi penyebab para petani dan industri gula meradang. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya