Berita

Foto: RMOL

Hukum

KPK Dalami Peran Anggota DPR di Kasus Korupsi Satelit Bakamla

KAMIS, 28 SEPTEMBER 2017 | 22:25 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut peran sejumlah anggota DPR RI yang diduga terlibat proses pembahasan anggaran proyek pengadaan satelit monitor di Badan Keamanan Laut (Bakamla) tahun 2016.

"Apakah ada pihak lain yang akan didalami terkait proses penganggaran, tentu akan didalami," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Kamis (28/9).

Penyidik KPK, kata Febri, kini tengah mendalami proses penganggaran di DPR terkait proyek Bakamla. Keterangan antara lain sudah diperoleh dari Sekjen DPR Ahmad Djuned yang diperiksa sebagai saksi pada Rabu kemarin (27/9). Ahmad Djuned, kata Febri, dicecar soal risalah rapat pembahasan anggaran proyek Bakamla.


"Yang pasti kita dalam kasus Bakamla ini, kita sudah masuk dalam aspek penganggarannya," tukas Febri.

KPK sudah menjerat lima orang sebagai pesakitan terkait kasus ini. Mereka adalah Kabiro Perencanaan dan Organisasi Badan Keamanan laut (Bakamla) Nofel Hasan, Deputi Informasi, Hukum dan Kerja Sama Bakamla Eko Susilo Hadi, Petinggi PT Merial Esa Fahmi Dharmawansyah dan dua anak buahnya, M. Adami Okta dan Stefanus Hardy.

Dalam persidangan terdakwa Fahmi Dharmawansyah terungkap informasi adanya aliran dana sebesar 6% dari nilai proyek pengadaan satelit monitor Bakamla senilai Rp 400 miliar atau sebesar Rp 24 miliar, yang telah diberikan kepada Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi untuk sejumlah anggota DPR.

Fahmi Dharmansyah adalah Dirut PT Melati Techonofon Indonesia, sementara Ali Fahmi merupakan kader PDIP dan dalam persidangan terungkap memiliki hubungan dengan petinggi PDIP di Jawa Barat.

Uang diberikan Fahmi untuk memuluskan pembahasan‎ anggaran di DPR. Sejumlah anggota Komisi XI DPR yang disebut menerima aliran dana antara lain Eva Sundari (PDIP), Bertus Merlas (PKB) dan Donny Priambodo (Nasdem). [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya