Berita

Bisnis

Buya Syafii: Kemampuan Korporat Jinakkan Uang Harus Ditularkan Ke Masyarakat

RABU, 27 SEPTEMBER 2017 | 20:48 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kemiskinan masih menjadi masalah utama bangsa Indonesia. Padahal, Proklamator RI Soekarno dahulu menyatakan tidak akan ada kemiskinan dalam negara Indonesia yang sudah merdeka.

Demikian disampikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif dalam Forum Dialog yang diselenggarakan President Office Sinar Mas dengan tema "Ekonomi Berbasis Kerakyatan: Merekat Perbedaan, Memperkuat Persatuan, di Jakarta, Rabu (27/9). Pembicara lainnya adalah Chairman Garuda Food Sudhamek.

Mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah dan mantan KSAL Laksamana (Purn) Marsetio hadir sebagai penanggap. Mantan Menteri Perindustrian yang kini menjabat sebagai Managing Director Presiden Office Sinar Mas, Saleh Husin bertindak sebagai moderator.

"Bung Karno pernah menyatakan, tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka. Tapi setelah 72 tahun, kita tahu kemiskinan masih menjadi masalah utama bangsa ini," kata Syafii Maarif.

Menurut anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP Pancasila) yang akrab disapa Buya Syafii ini, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia uang tampak begitu liar, tapi bagi sejumlah sektor swasta seperti Sinar Mas, uang terlihat begitu jinak. "Kemampuan menjinakkan uang inilah yang harus ditularkan kepada masyarakat luas," tambahnya.

Menurutnya, bangsa Indonesia sesungguhnya sudah memiliki modal yang sangat bernilai, yakni Pancasila. Karena setiap sila di dalamnya bisa menjawab setiap masalah secara menyeluruh dari berbagai dimensi. Dalam pemerataan kesejahteraan misalnya, upaya menjawabnya tidak saja dari sisi ekonomi, tapi juga aspek social hingga hati nurani.

Begitu pula dengan ancaman intoleransi dan radikalisme, tidak cukup hanya ditangani dengan penegakan hukum semata, tapi mesti melibatkan pula aspek social, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. "Agar tidak muncul paham berani mati karena takut hidup. Itu teologi maut namanya," tandasnya.

Sedangkan Sudhamek menekankan pentingnya empat prinsip dasar kemitraan sebagai landasan hubungan sosial ekonomi pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ke-4 prinsip dasar itu adalah saling membutuhkan, saling menguatkan, saling percaya, dan saling menguntungkan. "Keempat prinsip dasar itu harus dijalankan kalau kita ingin memberdayakan (UMKM)," ungkapnya.

Menurut Sudhamek, selama ini UMKM lebih banyak diperlakukan sebagai objek, bukan subjek. "Bantuan yang diberikan pun sering setengah jalan, jadinya tidak tuntas," ujarnya seraya menambahkan semua itu menunjukkan penanganan UMKM belum sepenuhnya professional dan holistik.

Sementara itu Saleh Husin menyatakan, diskusi semacam ini, yang diikuti para eksekutif di lingkungan Sinar Mas, merupakan kegiatan reguler korporat. Temanya berbeda-beda, mengikuti situasi dan kondisi aktual bangsa ini.

"Yang jelas, Sinar Mas memang punya komitmen kuat untuk tumbuh dan berkembang bersama-sama masyarakat Indonesia, termasuk di dalamnya mendorong percepatan pemerataan ekonomi," demikian Saleh Husin usai diskusi. [zul]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Heboh LPG 3 Kg Tenggelamkan Pemberitaan Jokowi Tokoh Terkorup 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:39

Kawali: Mangrove Benteng Kedaulatan Pesisir Pantai

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:25

PP KAMMI: Bikin Gaduh, Ganti Bahlil

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:04

Prabowo Ancam Singkirkan Aparat yang Tidak Becus Kerja untuk Rakyat

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:39

Perkara Calon Kepala Daerah Dukungan Partai Gelora Lanjut di MK

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:25

Masyarakat Qurani

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:21

Prabowo Minta Doa Rais Aam PBNU Sebelum Pilpres, Hasilnya Lancar

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:20

Prabowo Hadapi PR Besar, Dolar AS Turun di Bawah Rp16.300

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:16

Perkuat Ekonomi Syariah, Kementerian Investasi dan BP Haji Sinergikan Pengelolaan Dana Haji

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:14

Harlah ke-102, Prabowo Apresiasi Jasa Besar NU untuk Indonesia

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:07

Selengkapnya