Berita

Net

Hukum

Pakai RPG, Brimob Melanggar Aturan

RABU, 27 SEPTEMBER 2017 | 12:43 WIB | LAPORAN:

Komisi III DPR RI menyayangkan penggunaan senjata anti tank atau rocket propelled grenade (RPG) oleh anggota Brimob Polri. Sebagaimana dalam rekaman video yang beredar marak di tengah masyarakat baru-baru ini.

Anggota Komisi III Muhammad Syafii mempertanyakan dasar penggunaan RPG oleh Brimob meskipun hanya dalam latihan rutin. Mengingat, peran polisi adalah melayani dan melindungi masyarakat, bukan untuk terjun ke medan perang.

"Polisi yang dihadapi kan masyarakat sipil, memakai senjata hanya untuk melumpuhkan. Sementara persenjataan berat hanya digunakan oleh TNI," jelasnya saat dihubungi, Rabu (27/9).


Menurut Romo Syafii, alat persenjataan yang digunakan polisi hanya untuk menjamin penegakan hukum, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Bukan hal lain semisal mengancam kedaulatan negara.

"Maka ancaman seperti apa yang dihadapi polisi sehingga menggunakan RPG," ujarnya.  

Karena itu, Komisi III menemukan indikasi pelanggaran dalam peruntukkan penggunaan senjata oleh polisi. Selain juga akan mendalami motif penggunaan RPG tersebut.

"Saya kira ini (dengan beredarnya video) sudah menjadi laporan masyarakat bahwa telah terjadi pelanggaran aturan dalam penggunaan senjata oleh Brimob. Ini harus diusut tuntas," tegas politisi Partai Gerindra Tersebut.

Baru-baru ini beredar rekaman video yang menayangkan anggota Brimob sedang berlatih menggunakan RPG. Dalam rekaman berdurasi satu menit itu, anggota Brimob secara bergantian menembakkan RPG di area perbukitan yang belum diketahui lokasinya.

RPG sendiri sangat populer di kalangan gerilyawan, pejuang pemberontak dan kelompok teroris. RPG efektif digunakan untuk menhancurkan kendaraan lapis baja dan kendaraan patroli dengan taktik buru sergap. Selain juga dapat digunakan sebagai senjata anti pesawat jarak dekat, seperti pada perang Soviet-Afghanistan atau perang sipil Somalia pada awal 90-an. [wah]   

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya