Kasus pemilik situs Nikahsirri.com Aris Wahyudi yang menderita gangguan jiwa setelah kalah pada Pilkada Banyumas 2008 mengingatkan Prof. Hamdi Muluk terhadap ilmuan politik terkemuka asal Amerika Serikat, Harold Dwight Lasswell.
Menurutnya, penulis buku Psychopathology and Politics tersebut memang melihat politikus memiliki kecenderungan negatif, punya penyakit kejiwaan.
"Intinya orang yang ingin mendapatkan kekuasaan itu rakus, serakah. Dia melihat politik itu agak suram," kata pakar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia, Prof. Hamdi Muluk, seperti diberitakan kantorberitapemilu.com. (Selasa, 26/9).
Mengutip Lasswell, dia menambahkan, di balik keinginan orang untuk masuk politik, berharap mendapatkan kompensasi. Karena orang tersebut mengalami krisis identitas, kebutuhan tidak tercukupi.
Karena itulah ingin mendapatkan kekuasaan. Kekuasaan dijadikan sarana untuk mendapatkan kekayaan dan wadah agar dipandang publik sebagai orang hebat. "Jadi ada kompensasi, yaitu untuk menutupi sakit jiwa," tandasnya.
Orang yang demikian, akan melakukan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan tersebut. Termasuk menghambur-hamburkan uang agar dipilih rakyat.
"Anda bayangkan orang seperti itu masuk ke politik. Dia akan jor-joran. Kalau kalah, bangkrut. Eksistensi diri terluka pula. Makanya aneh-aneh," sambungnya.
Meski demikian, masih kata Hamdi Muluk, apa yang disampaikan Lasswell, pakar yang juga mengenalkan isttilah Politics is Who Gets What, When, How tersebut tidak salah juga. Makanya perlu aturan yang sangat ketat.
"Karena bagi Lasswell, kalau bisa menjaga integritas, menahan gempuran, karena politik penuh intrik, dia (politikus) akan bisa sukses menjadi negawaran. Negawaran itu orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, ingin mengabdi kepada masyarakat. Jadi ada fase dari politisi ke negarawan," tandasnya.
[wah]