Maskapai penerbangan berbiaya murah, Citilink Indonesia, akan melakukan evaluasi terkait penyebab munculnya sekumpulan lebah di sayap pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 885 rute Batam-Kualanmu, Sumatera Utara.
Dalam video yang viral di media sosial, terekam sekumÂpulan lebah berada di bagian ujung sayap kanan pesawat Citilink Indonesia dengan noÂmor penerbangan QG 885 rute Batam-Kualanmu, Medan, JuÂmat (22/9). Kerumunan lebah itu terjadi tidak lama setelah pesawat mendarat pada pukul 11.42 WIB.
Vice President Corporate Communications Citilink IndoÂnesia Benny S Butarbutar menÂgatakan, Citilink akan berkoorÂdinasi dengan pihak pengelola bandara, mengingat kawasan bandara termasuk di areal lanÂdasan pacu harus terbebas dari binatang liar atau aktivitas apa pun yang membahayakan.
"Laporan juga menyebutkan bahwa peristiwa ini dialami beberapa penerbangan lainnya. Karena itu, kita akan bahas lagi dengan pihak bandara untuk pencegahan ke depannya," kata Benny kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut Benny, penyebab kemunculan lebah di area sekitar bandara diduga karÂena habitat atau sarang lebah terganggu oleh aktivitas penÂebangan pohon.
"Aktivitas di bandara ini mengganggu mereka, sehingga koloni lebah menyebar dan berkumpul pada objek lain. Termasuk pesawat yang ada di bandara," terang Benny.
Untuk mencegah insiden seÂrupa kembali terjadi, lanjutnya, Citilink telah melakukan peÂnyemprotan dan pemeriksaan ulang terhadap seluruh kondisi pesawat. Hal ini dilakukan seÂsuai prosedur keselamatan dan keamanan penerbangan.
Pertama Kali TerjadiBranch Communication and Legal Manager Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum dapat memasÂtikan atau belum dapat mengeÂtahui penyebab ujung sayap kanan dari pesawat Citilink dikerubungi lebah.
"Fenomena tersebut baru pertama kali terjadi dan kita belum mengetahui penyebabÂnya. Namun insiden ini sempat membuat pesawat mengalami penundaan keberangkatan. PeÂnundaan penerbangan berlangÂsung selama 90 menit untuk dilakukan pembersihan," kata Wisnu.
Wahyu mengatakan, selaku pengelola Bandara Kualanamu, Angkasa Pura (AP) II Persero telah menurunkan petugas keÂbersihan dan langsung memÂbersihkan lebah tersebut setelah mendapat laporan dari pihak maskapai penerbangan.
"Fenomena itu tengah dilakuÂkan penelitian oleh pihak BanÂdara dan melakukan pencegahan agar hal serupa tidak terulang kembali," tutur Wisnu.
Menteri Perhubungan (MenÂhub) Budi Karya Sumadi menÂgatakan, Kementerian Perhubungan bersama pengelola bandara akan mengundang para ahli unÂtuk meneliti penyebab kerumuÂnan lebah di sayap pesawat yang terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara tersebut.
"Saya lagi mau mengundang para ahli untuk meneliti, itu lebah apa, apa kecenderunganÂnya," kata Budi Karya.
Dikatakan bekas bos PT AngÂkasa Pura II itu, peristiwa terseÂbut baru pertama kali terjadi di Indonesia. Dengan adanya ribuan lebah tersebut stabilitas Bandara Kualanamu menjadi terganggu.
"Tapi memang dengan adanya lebah itu suatu unstabilitas di sana. Ini baru yang pertama kali," ujarnya.
Seperti diketahui, video kawaÂnan lebah yang mengerumuni sayap pesawat Citilink di BanÂdara Kualanamu menjadi vilar di media sosial. Dalam video tersebut terlihat kerumunan seperti telah membentuk sarangÂnya di sayap pesawat tersebut sebelum akhirnya dibersihkan menggunakan air mobil pemÂadam. ***